Rabu, 22 Oktober 2008

Mudah Tergoda Dengan Bisnis Lain

Kasus:
Mudah tergoda dengan bisnis lain adalah salah satu ”penyakit” yang juga sering menghinggapi para pengusaha. Pada saat bisnis sudah lancar, penghasilan juga makin mantab, pundi-pundi kekayaan juga terus mengalir, maka biasanya akan muncul ”godaan” untuk terjun ke bisnis lain.
Katakanlah Anda adalah seorang pengusaha yang sukses mengelola usaha konveksi. Disaat usaha Anda sedang maju-majunya, tiba-tiba ada relasi Anda yang mengajak Anda bisnis jual beli besi. Sudah barang tentu relasi Anda sudah menyiapkan estimasi keuntungan yang menggiurkan bagi Anda. Nah, banyak pengusaha yang tertarik hanya dengan melihat angka-angka ”manis” yang tercantum dalam business plan. Akhirnya tanpa melihat kemampuan dirinya dan kemampuan dari relasi yang mengajaknya berbisnis besi, tawaran itupun akhirnya diterima. Dan diapun rela mengalokasikan sebagian dana (yang sebetulnya dana milik perusahaan konveksi) untuk dialihkan sementara sebagai modal berbisnis besi.
Ketika bisnis besi sedang dalam proses, tiba-tiba ada saudara Anda yang datang menawarkan program investasi. Dengan sangat meyakinkan dia mengajak Anda untuk terjun ke bisnis investasi. Semua dunia bisnis yang belum pernah Anda kenal sebelumnya. Entah karena benar-benar tertarik dengan estimasi bisnisnya atau sekedar karena tidak enak dengan saudara, maka Anda pun kembali ber-investasi ke bisnis saham tersebut.
Sudah barang tentu Anda sangat berharap dengan mengalihkan sementara uang dari usaha konveksi ke bisnis besi dan saham itu, Anda akan mendapatkan keuntungan besar dalam waktu singkat dan kemudian hasil keuntungannya bisa digunakan untuk mengembangkan usaha konveksi yang selama ini sudah dijalankan. Sebetulnya itu bukan logika yang salah. Dan kedua jenis usaha itu juga memang termasuk jenis usaha yang cukup menjanjikan dan sedang menjadi trend bisnis saat ini.
Namun masalahnya adalah, banyak pengusaha yang berani terjun ke bisnis lain yang sama sekali tidak diketahui seluk beluknya. Dia sama sekali buta dengan proses yang harus dilalui sebelum keuntungan didapatkan. Dan seringkali karena ketidaktahuan Anda, karena ketidakcermatan Anda, maka bisnis-bisnis sampingan tersebut akhirnya gagal. Padahal uang yang digunakan adalah uang bisnis konveksi Anda yang sebetulnya sudah berjalan baik.
Wah, jika itu yang terjadi, bisa saja bisnis konveksi Anda yang sebetulnya tinggal pengembangan itu terganggu cash flow nya. Dan tidak menutup kemungkinan jika dana yang Anda tarik untuk investasi ke bisnis lain terlalu besar akan membuat bisnis konveksi Anda terancam gulung tikar.


Resep ”Obat”:
Ada beberapa hal yang sebaiknya Anda perhatikan sebelum memutuskan untuk ”bermain” di bisnis lain:
1. Jangan mudah ”tergoda” dengan angka-angka yang disodorkan kepada Anda. Yah, biasanya ketika menawarkan kerjasama, siapapun akan menyodorkan angka-angka keuntungan yang cukup menggiurkan. Anda harus cermat dan waspada terutama jika Anda mendapatkan angka-angka yang fantastis dan sebenarnya tidak masuk akal.
2. Kenali karakter dan track record orang yang mengajak Anda. Sebelum memutuskan untuk bergabung, kenali dengan baik karakter relasi yang mengajak Anda dan pelajari track record nya selama ini. Anda bisa meminta informasi kepada relasi-relasi Anda yang lain ataupun kerabat dari orang yang mengajak Anda tersebut.
3. Buatlah kesepakatan tertulis yang melindungi kedua belah pihak. Walaupun yang mengajak Anda adalah saudara sendiri ataupun sahabat dekat, Surat perjanjian tertulis tetap harus dibuat untuk melindungi kedua belah pihak jika suatu saat terjadi permasalahan. Selain berisi hak dan kewajiban, dalam surat perjanjian juga perlu dicantumkan pasal-pasal yang mengatur tentang risiko. Yah, jangan sampai Anda terjebak membuat surat perjanjian yang serba ”manis” dan seolah-olah tidak akan mungkin ada risiko gagal sama sekali.
4. Jangan menggunakan uang modal kerja dari bisnis yang sudah berjalan. Jika Anda memang ingin ber-investasi di bisnis lain, pastikan bahwa uang yang Anda gunakan bukan uang modal kerja yang dibutuhkan setiap saat oleh bisnis Anda yang lain. Gunakan dana dari sumber lain (misalnya uang tabungan pribadi Anda). Sebagai modal usaha. Anda harus tetap ingat bahwa sebuah bisnis tidak pasti berhasil. Jangan sampai ketika bisnis gagal, akan menganggu bisnis lain yang sudah mapan.
Misalnya bisnis yang akan Anda jalankan membutuhkan modal total 300 juta. Maka sebaiknya jangan langsung gelontorkan uang sebesar itu kepada relasi Anda. Lakukan pencairan secara bertahap berdasarkan kebutuhan dan progress report nya. Dan usahakan Anda bisa mengontrol keuangannya. Misalnya Anda menempatkan orang kepercayaan Anda sebagai Manager Keuangan di usaha tersebut.
5. Jika ada indikasi ”gagal” segera ambil sikap. Waktu 3 bulan sudah cukup bagi Anda untuk menilai apakah bisnis tersebut cukup prospektif ataukah tidak?. Apakah mitra kerja Anda cukup profesional menjalankan bisnis tersebut ? dan apakah uang Anda betul-betul digunakan sesuai dengan rencana anggaran yang diajukan kepada Anda?. Jika dalam waktu 3 bulan Anda menemukan banyak indikasi ketidakberesan. Anda harus mengambil sikap untuk menghentikan usaha tersebut sebelum Anda terlanjur mengalami kerugian yang lebih besar.

Tulisan Ini Merupakan Cuplikan Secuil Dari Isi Buku Saya yang Ketiga yang Berjudul "Obat Paling Mujarab Sembuhkan Penyakit Penyebab Kebangkrutan Usaha" terbit 22 Oktober 2008 penerbit Elexmedia Komputindo

Kamis, 16 Oktober 2008

Obat Paling Mujarab Sembuhkan Penyakit Penyebab Kebangkrutan Usaha

Alhamdulillah akhirnya buku saya yang ketiga terbit pada tanggal 22 Oktober 2008 dengan penerbit Elexmedia, ide menulis buku ini karena semata-mata ingin membagi ilmu dan pengalaman yang saya dapat dalam mengarungi pahit getirnya 11 tahun berbisnis agar pembaca dapat dapat meminimalisir risiko kebangkrutan atas usaha yang dijalani.

Buku ini hadir didasari juga oleh rasa was-was dan keprihatinan saya dengan makin menjamurnya pelatihan-pelatihan motivasi yang diadakan lembaga kewirausahaan atau perorangan yang memanfaatkan momen disaat kondisi sulit saat ini. Nah yang terjadi adalah banyak pengusaha baru bermunculan dengan hanya berbekal dan bermodalkan keberanian. Mereka bermunculan akibat dimotivasi habis-habisan oleh para motivator (yang sebagian besar hanya berdasarkan teori) dalam pelatihan tersebut. Mereka baru sadar setelah mereka membuka usaha bahwa apa yang didapat di pelatihan-pelatihan motivasi sangat jauh berbeda jauh dengan harapan yang diimpikan. Praktik di lapangan sangat jauh berbeda, permasalahan datang silih berganti tanpa tahu bagaimana mengatasinya. Nah kalau sudah begitu dapat dipastikan bahwa sebagian besar pengusaha baru tersebut akan berguguran satu-persatu menelan pil pahit kebangkrutan di usia usaha yang masih belia.

Semua masalah yang menimpa pengusaha baru tersebut bisa dihindari apabila para motivator tidak hanya ahli memacu adrenalin keberanian untuk memulai usaha namun juga ahli dalam memberikan resep (obat) untuk menghadang penyakit-penyakit yang terjadi dalam dunia usaha.

Nah di buku ini saya telah merangkum intisari 15 penyakit yang paling sering terjadi dalam dunia usaha sebagai penyebab kebangkrutan usaha disertai tips, strategi dan resep-resep penangkal untuk meminimalisir gejala kebangkrutan usaha. Semua tips, strategi maupun obat yang saya tuangkan dalam buku ini adalah berdasarkan pengalaman yang saya dapat selama menjalani berbagai bidang usaha dalam kurun waktu 11 tahun.

Buku ini jangan Anda lewatkan karena sangat pas diaplikasikan bagi para pengusaha di saat kondisi sulit yang menimpa negeri tercinta sebagai dampak resesi global.

Akhir Kata Semoga Buku Ini Bermanfaat Bagi Pertumbuhan Dunia Usaha di Indonesia Tercinta

Salam Sukses Selalu

Kamis, 25 September 2008

PUKULAN TELAK "LUMPUHKAN" HARGA

Disini saya akan menyampaikan betapa pentingnya strategi penerapan harga jual produk.
Situasi dan kondisi perekonomian kita yang tidak menentu seperti sekarang ini memang terasa sekali ”merepotkan” dan meresahkan pengusaha-pengusaha makanan (termasuk saya). Namun demikian dengan strategi yang tepat kita bisa mengatasi dan mengantisipasinya tanpa harus terombang-ambing kenaikan harga bahan baku.

Ada beberapa hal yang bisa Anda gunakan sebagai bahan acuan dalam menetapkan harga jual produk, yaitu:

· Tetapkan harga berdasarkan harga yang berlaku dipasaran.
Caranya adalah dengan melakukan pengamatan, survey dan observasi terhadap rumah makan dengan menu sejenis yang berjarak radius 1-2 km dari rumah makan Anda. Amati berapa rata-rata harga jual untuk menu makanan yang sama dengan tempat Anda dan tetapkanlah harga jual produk sedikit lebih murah atau minimal sama dengan harga yang ditetapkan para pesaing Anda.
· Tetapkan harga berdasarkan modal yang dikeluarkan.
Caranya adalah dengan menghitung semua komponen biaya produksi, seperti: biaya bahan baku, tenaga, transportasi, peralatan dan lain sebagainya. Setelah semua komponen biaya dihitung akan ketemu sebuah angka biaya produksi (harga pokok produksi / HPP). Dari HPP itulah Anda bisa menentukan berapa margin keuntungan yang ingin Anda dapatkan. Misalnya HPP nya Rp 100.000 dan Anda ingin mengambil keuntungan dengan margin sebesar 30%, maka ketika produk yang dijual laku 100% (laku semua) Anda harus bisa mendapatkan uang Rp.130.000 dimana yang Rp.100.000 adalah modal yang bisa diputar kembali dan yang Rp 30.000 adalah keuntungan Anda berjualan dalam 1 hari.
Mungkin Anda bertanya-tanya:
”waduh Cak, menjalankan usaha sekarang ini sulit, harga bahan baku berubah-rubah, sedangkan kita kan nggak bisa seenaknya menaikkan harga jual produk, gimana tuh Cak ?”
Yah, problem itulah yang saat ini sedang dialami semua pengusaha. Ketidakstabilan harga telah membuat kalangan pengusaha ”pusing tujuh keliling” dan bahkan tidak sedikit yang menyerah dan ”gulung tikar”. Namun sebagai entrepreneur sejati tidak seharusnya Anda menyerah.
Saya sendiri juga mengalami hal tersebut, ketika harga sebuah komoditi (bahan baku) naik, banyak mitra-mitra usaha saya yang mengeluhkan hal ini.
Untuk mengatasi hal ini, saya ada beberapa kiat untuk mengatasi kenaikan harga bahan baku. Dan kiat ini juga sudah saya praktekkan di usaha bakso saya. Yaitu:
· Mengorbankan margin keuntungan untuk sementara waktu.
Demi menyelamatkan usaha dan menyelamatkan kualitas produk (yang udah banyak peminatnya itu) nggak ada salahnya jika Anda mengorbankan margin keuntungan untuk sementara waktu.
Jadi misalnya selama ini Anda tetapkan margin keuntungan sebesar 30%, maka sementara waktu pangkas dahulu margin tersebut hingga 10-20%. Menurut saya asal tidak merugi (biaya produksi lebih besar dari penghasilan) nggak masalah hal itu dilaksanakan. Biarlah untung kecil namun pelanggan tetap terjaga. Ini lebih baik daripada dapat untung besar namun kemudian Anda ditinggalkan pelanggan-pelanggan setia.
Yang pasti, mengorbankan margin ini tidak selamanya dan hanya bersifat sementara, jadi nggak usaha risau karena hanya mendapatkan untung kecil, nanti ketika harga-harga sudah mulai stabil Anda bisa menaikkan lagi margin keuntungan Anda. Menurut saya cara ini lebih aman.
· Melakukan efisiensi di Sumber Daya Manusia, bukan di Produksi dan Promosi.
Ini sebenarnya pilihan terakhir ketika harga-harga bahan baku sudah tidak bisa disiasati lagi. Artinya Anda pasti mengalami kerugian jika memaksakan diri, maka effisiensi SDM bisa dilakukan.
Ketika harga bahan baku naik, sudah barang tentu akan berimbas pada turunnya omzet usaha Anda. Banyak pengusaha yang memilih menurunkan kualitas produk untuk mencapai HPP yang lebih murah dengan demikian mereka tidak perlu menaikkan harga namun cita rasanya yang dikorbankan. Bagi saya, cara seperti ini tidak tepat. Saya lebih menyarankan untuk tetap mempertahankan kualitas dan citarasa produk namun kita lakukan efisiensi pada sumber daya manusia yang kita miliki. Agar anggaran bulanan bisa tercukupi, lakukan efisiensi (kalau perlu pengurangan pegawai). Jika ada beberapa pekerjaan yang bisa dikerjakan satu orang kenapa harus dikerjakan 2-3 orang. Langkah ini lebih pas (dari sisi bisnis) daripada mengorbankan kualitas produk.
· Efisiensi produk (jika sangat terpaksa).
Saya memang tidak menyarankan Anda untuk melakukan efisiensi produk. Namun jika memang kondisinya betul-betul tidak memungkinkan lagi atau nilai kenaikan bahan baku lebih dari 25% dari biasanya, maka langkah ini pun terpaksa bisa dilakukan. Dalam hal ini saya ada beberapa kiat yang bisa di jalankan jika langkah efisiensi produk terpaksa harus dilakukan, yaitu: dengan tetap mempertahankan harga (tidak menaikkan harga) dan tidak mengurasi kualitas rasa namun mengurangi ukuran fisiknya. Jadi misalnya nya Anda berbisnis Bakso, maka Anda harus tetap mempertahankan cita rasa bakso Anda (tidak mengurangi bumbu) dan tidak menaikkan harganya. Namun ukuran baksonya yang Anda perkecil. Menurut saya langkah itulah yang paling pas dijalankan. Dan saya yakin pelanggan akan lebih bisa menerima hal ini daripada kenaikan harga dan penurunan cita rasa.


Tulisan ini hanya secuil dari strategi-strategi yang lain yang saya tuangkan secara lengkap di buku saya yang kedua berjudul "15 Jurus Anti Rugi Buka Usaha Rumah Makan" yang diterbitkan oleh Elexmedia.


Salam Sukses Selalu

Selasa, 23 September 2008

Penjurian Wirausaha Muda Mandiri 2008

Ajang Wirausaha Muda Mandiri tahun 2008 ini merupakan event ke-2 yang diadakan oleh Bank Mandiri. Di ajang ini saya turut serta mendaftar dengan mengangkat usaha Bakso Malang Kota "Cak Eko" yang sudah 2,5 tahun saya geluti.

Tahun ini dibagi 8 wilayah yang mana saya masuk wilayah Jabodetabek. Ratusan pesaing dari wilayah Jabodetabek bersaing untuk memperebutkan pasport tingkat nasional. Melalui proses penyaringan tahap I dipilih 32 besar dan Alhamdulillah saya masuk. Tahap selanjutnya adalah survey lokasi usaha dan wawancara Alhamdulillah saya lolos 8 besar.

Selanjutnya pada tanggal 19 September 2008 bertempat di Wisma Makara Universitas Indonesia diadakan penjurian untuk diambil 2 besar yang mewakili wilayah Jabodetabek. Para juri berasal dari Hipmi, Akademisi (UKM Center UI), Bank Mandiri dan Media (Swa). Saya kebetulan mendapat urutan paling akhir untuk mempresentasikan konsep dilanjutkan tanya jawab. Penjurian dimulai pukul13.00 s/d pukul17.30. Tepat pada pukul 19.00 setelah melewati peredebatan antar para juri telah diputuskan 2 besar yang akan mewakili Wirausaha Muda Mandiri wilayah Jabodetabek yang selanjutnya akan bertarung di tingkat nasional dengan wakil dari 7 wilayah lainnya. Alhamdulillah saat diumumkan saya lolos 2 besar mewakili wilayah Jabodetabek, dan akan dilanjutkan dengan final tingkat nasional pada tanggal 26-27 Oktober 2008. Besar harapan saya untuk dapat menjadi pemenang I Wirausaha Muda Mandiri 2008 tingkat nasional.

Salam Sukses Selalu



Selasa, 26 Agustus 2008

Menyusun Strategi Sebelum Bertarung

Sebelum bisnis dijalankan, sebaiknya Anda menyusun terlebih dahulu berbagai strategi yang akan Anda jalankan nantinya. Dengan adanya strategi ini, maka rumah makan yang anda kelola akan lebih terkonsep dan Anda bisa menjalankannya dengan lebih terarah. Buat Rencana Bisnis Yang Sederhana Tapi Nyata
Bagi sebagian pengusaha, filosofi ”mengikuti air mengalir” sering digunakan. Namun saran saya, jangan jalankan filosofi ini ”mentah-mentah”. Karena kalau sekedar ”mengikuti air mengalir” berarti Anda tidak memiliki konsep yang jelas mau dibawa kemana bisnis tersebut. Karena ”air ” itu bisa mengalir kemana saja, misalnya masuk ke rumah orang, masuk ke selokan ataupun masuk kedalam sumur. Yang lebih baik menurut saya adalah Anda harus ”Mengarahkan Air Mengalir”. Artinya Anda tidak sekedar mengikuti kemana air akan mengalir namun juga ikut mengarahkan ”air ” tersebut akan mengalir kemana.
Dalam dunia bisnis, perencanaan memang sangat penting. Walaupun tidak sedikit tokoh dan motivator wirausaha sering melontarkan kata-kata: ”Bisnis Nggak Perlu Perencanaan” dan bahkan Pengusaha Sukses Bob Sadino pun memiliki kalimat sakti yang cukup terkenal yaitu: ”Berencana Adalah Bencana”.
Yah, memang kita tetap harus membuat sebuah rencana bisnis yang matang, namun demikian Anda jangan hanya terjebak dengan membuat rencana-rencana bisnis semata namun tidak pernah bisa dijalankan. Sesuaikan rencana bisnis dengan bisnis yang akan dijalankan.
Misalnya Anda akan membuat usaha isi Pulsa Elekronik. Maka Anda tinggal mencari mitra / perusahaan penjual pulsa tersebut, memilih tempat dan langsung jalan. Begitu juga jika Anda ingin membuka usaha warung makan kaki lima, Anda tinggal cari tempat yang pas dan aman, mencari resep yang enak dan kemudian Anda jalankan bisnis tersebut. Untuk bisnis-bisnis semacam ini tidak dibutuhkan terlalu banyak perencanaan dan perhitungan-perhitungan bisnis yang rumit.
Tidak jarang saya melihat seseorang yang sebenarnya ”hanya” ingin membuka sebuah usaha yang sederhana, namun membuat sebuah perencanaan yang sangat detail dan rumit. Seolah-olah dia sedang berencana untuk membangun sebuah Mall yang membutuhkan dana milyaran rupiah. Padahal bisnis yang akan dijalankan cukup dengan modal 1 juta rupiah saja.
Tidak sedikit pula yang membuat rencana bisnis terlalu teoritis. Sehingga semua variabel dihitung dengan rumus-rumus. Payahnya, setelah dihitung sana-sini hasilnya ”Not Feasible” alias bisnis tersebut tidak layak. Sehingga dia tidak jadi menjalankan bisnis yang sebenarnya sangat sederhana itu. Padahal bisnis yang akan dijalankan ”hanya” lah bisnis yang seperti dijalankan orang-orang yang berdagang kaki lima jualan bubur ayam, pangsit mie, bakso, yang nota bene mereka tidak pernah membuat perencanaan bisnis yang terlalu rumit. Asal ada gerobak, tempat, modal dagang mereka bisa langsung jalan dan terbukti hasilnya cukup lumayan juga.
Jadi menurut saya, bikinlah perencanaan bisnis yang matang namun disesuaikan dengan kapasitas bisnis yang akan dijalankan. Membuat rencana bisnis sama saja dengan ”mengarahkan air mengalir”. Kemana air tersebut mau di alirkan bisa diatur melalui perencanaan yang Anda lakukan. Kemana bisnis Anda akan diarahkan, tergantung dengan perencanaan bisnis yang Anda lakukan. Buat saja sebuah rencana bisnis (Business Plan) yang sederhana, mudah dimengerti dan yang penting mudah dipraktekan. Apalah artinya sebuah business plan yang hebat, lengkap dan detail namun sulit di laksanakan.
Belajar dari pengalaman pengusaha-pengusaha lain yang sudah lebih dahulu menjalankan bisnis rumah makan juga lebih effektif. Tanyakan kepada mereka bagaimana cara mereka mengelola usaha, cara menghadapi pesaing, apa saja problem yang mungkin terjadi. Belajar dari pengalaman akan lebih efektif daripada Anda belajar dari buku-buku bisnis apalagi buku-buku teori bisnis.
Tentukan Siapa Saja ”Bidikan” Anda ?
Segmentasi Pasar, sebaiknya Anda tetapkan sebelum bisnis tersebut Anda jalankan. Tentukan siapa yang Anda bidik sebagai konsumen rumah makan Anda. Untuk bisa menentukan segmentasi pasar, Anda bisa menggunakan parameter-parameter berikut:
· Berapa usia rata-rata pelanggaan?
· Berapa rata-rata penghasilan pelanggan?
· Apa rata-rata profesi pelanggan?
· Berapa kemampuan / daya beli pelanggan?
Itu semua sangat penting untuk Anda ketahui untuk menentukan jenis makanan apa yang akan dijual?, berapa harga jual yang Anda tetapkan? dan rumah makan jenis apa yang cocok untuk pelanggan Anda?

Menata Ruangan dengan Cermat dan Tepat
Penataan interior dan eksterior rumah makan harus dilakukan secara cermat dan tepat disesuaikan dengan segment pasar yang Anda bidik.
Jika Anda hanya menginginkan sebuah rumah makan yang biasa-biasa saja, artinya sekedar menyediakan tempat untuk memenuhi kebutuhan ”perut ” semata, mungkin Anda tidak perlu melakukan dekorasi ruangan secara khusus. Namun jika Anda juga ingin menjual suasana disamping menjual makanan, maka penataan desain ruangan harus diperhatikan.
Ada beberapa acuan yang bisa saya sampaikan sehubungan dengan penataan ruangan ini:
· Pilihlah warna-warna mencolok
Pemilihan warna-warna yang mencolok untuk sebuah rumah makan sangan penting untuk menjadi daya tarik bagi pembeli untuk datang. Pilihlah warna-warna cat seperti merah, kuning, ataupun hijau. Dengan pemilihan warna yang mencolok akan membantu Anda untuk menunjukkan keberadaan rumah makan tersebut. Syukur-syukur pemilihan warna tersebut bisa menjadi pembeda dengan bangunan-bangunan lain disekitarnya. Sehingga hal tersebut bisa terekam dalam memory calon-calon pelanggan Anda yang kebetulan lewat didepan rumah makan Anda.
· Desain ruangan sesuai dengan segmen pasarnya
Anda bisa mendesain ruangan agar terasa aman dan nyaman bagi pelanggan. Jika sasaran pembeli Anda adalah anak-anak remaja dan ABG, maka pemilihan warna pink sangat tepat dan kemudian dipadu dengan berbagai aksesoris yang bernuansa remaja plus ”suguhan” musik-musik bertema remaja. Namun jika Anda lebih ingin menampilkan suasana tenang, maka warna-warna lembut seperti hijau sangat pas untuk Anda padukan dengan berbagai aksesoris. Tempatkan pot-pot bunga yang terlihat segar di setiap sudut rumah makan. Tampilkan lagu-lagu yang bernuansa lembut untuk pengunjung Anda.
Untuk rumah makan yang mengambil segmen pasar keluarga, Anda bisa mendesain interior dan eksterior yang bernuansa ”akrab”. Buatlah sekat dan bilik-bilik khusus untuk makan se keluarga (1 meja untuk 3 - 5 orang). Format makan dengan lesehan juga cukup bagus. Terlebih jika bilik-bilik tersebut berada diatas kolam ikan. Ini akan membuat pelanggan Anda betah berlama-lama ditempat Anda.
Saya juga pernah melihat rumah makan keluarga yang terlihat begitu nyaman dengan tebing-tebing buatan plus gemercik air yang mengalir di tebing tersebut. Ada juga yang mendesain seolah-olah pada saat itu sedang hujan dengan adanya air yang selalu menetes dari genting. Suasana seperti itu sangat nyaman bagi keluarga yang ingin bersantai.
Jadi pilihkan interior dan eksterior yang sesuai dengan segmentasi pasar yang ingin Anda raih. Tempat makan yang nyaman, akan membuat pelanggan Anda merasa ketagihan untuk selalu datang ke rumah makan Anda.
· Perhatikan faktor kebersihan
Dapur atau tempat masak yang kotor memang sudah biasa. Apalagi tempat pencucian piring dan gelas kotor. Terlebih lagi jika Anda juga mencuci berbagai bahan baku produksi seperti ikan, ayam, bebek, ditempat tersebut.
Namun demikian Anda harus berusaha agar tempat yang ”kotor” tersebut selalu terlihat bersih. Dan usahakan jangan sampai tempat-tempat kotor tersebut terlihat oleh pelanggan Anda. Jadi tempatkan area dapur kotor, tempat pencucian bahan baku dilokasi yang tidak bisa terlihat oleh pelanggan.
Karena tidak sedikit pelanggan yang merasa terganggu selera makannya ketika tiba-tiba melihat tumpukan piring kotor yang penuh dengan sisa makanan. Atau juga tidak jarang pelanggan yang merasa jijik ketika melihat piring kotor yang dijilatin kucing. Ini harus Anda antisipasi.
Ada hal penting juga yang harus Anda perhatikan, yaitu masalah kebersihan toilet. Usahakan toilet umum di rumah makan Anda selalu terjaga kebersihannya dan tidak terkesan jorok. Karena hal yang sepertinya sepele ini bisa menjadi pemicu bagi pelanggan Anda untuk datang lagi atau tidak ke rumah makan Anda.
Demikianlah beberapa strategi yang harus dipersiapkan sebelum Anda terjun ke dunia bisnis rumah makan.

Tulisan ini hanya sebagian kecil cuplikan dari buku saya yang kedua berjudul :
15 Jurus Antirugi Buka Usaha Rumah Makan yang diterbitkan Elexmedia

Jumat, 18 Juli 2008

Prinsip Hidup Sederhana Warren Buffet

Selama 1 jam interview CNBC dengan Warren Buffet, orang terkaya didunia saat ini, yang telah menyumbang $ 31 milyar untuk kegiatan sosial.Marilah kita ikuti beberapa aspek yang menarik dalam hidupnya

1. Pertama kali dia membeli saham investasi pada usia 11 tahun dan dia katakan itu sudah terlambat !
Ajarkanlah anak – anak anda berinvestasi sejak dini.

2. Dia membeli sebuah ladang kecil pada usia 14 tahun dari hasil mengantar koran
Sesuatu bisa dibeli dengan sedikit tabungan
Ajarkanlah anak – anak anda untuk memulai sebuah bisnis.

3. Dia tetap tinggal dirumahnya yang kecil berkamar tiga yang ia tempati sejak menikah 50 tahun yll. Dia katakan : saya memiliki segalanya dirumah ini.
Jangan membeli sesuatu yang tidak benar – benar anda butuhkan, dan ajarkanlah anak anda berpikir demikian.

4. Dia menyetir sendiri mobilnya kemana saja dia ingin pergi dan dia tidak membutuhkan sopir pribadi maupun bodyguard
Jadilah dirimu sendiri

5. Dia tidak pernah mengendarai jet pribadinya, meskipun ia memiliki perusahaan jet terbesar didunia.
Selalu berpikirlah cukup dengan apa yang kau miliki

6. Perusahaannya, Berkshire Hathaway, memiliki 63 anak perusahaan. Dia hanya menulis 1 surat tiap tahun untuk para CEOnya , memberikan mereka target tahun tsb. Dia tidak pernah mengadakan rapat atau memanggil mereka .
Letakkankan orang yang tepat pada posisinya.

7. Dia hanya membuat 2 peraturan untuk CEOnya
1: Jangan habiskan uang pemegang saham
2: Jangan lupa peraturan no.1
Buatlah suatu target dan buat mereka fokus dengan target tsb

8. Dia tidak memiliki pergaulan kelas atas. Dia menghabiskan waktunya makan popcorn dan menonton TV dirumah.
Jangan mencoba untuk pamer, jadilah diri sendiri

9. Warren Buffet tidak membawa handphone dan tidak memiliki komputer dimejanya.

10. Bill Gates, orang terkaya no.1 5 tahun yang lalu mengadakan janji temu dengan Warren Buffet.Dia merancang pertemuan untuk 30 menit saja, tapi dia menghabiskan 10 jam untuk belajar menjadi seperti Warren Buffet

11. Nasehatnya untuk anak – anak muda:
"Jauhkan dirimu dari pinjaman bank atau kartu kredit dan berivestasilah dengan apa yang kau miliki serta ingat :
Uang tidak menciptakan manusia, manusialah yang menciptakan uang.
Hiduplah sederhana sebagaimana dirimu sendiri.
Jangan melakukan apapun yang dikatakan orang, dengarkan mereka, tapi lakukan apa yang baik saja.

Jangan memakai merk, pakailah yang benar – benar nyaman untukmu.
Jangan habiskan uang untuk hal – hal yang tidak benar – benar penting.
Jika itu telah berhasil dalam hidupmu, berbagilah dan ajarkanlah

"Orang yang berbahagia bukanlah orang yang hebat dalam segala hal, tapi orang yang bisa menemukan hal sederhana dalam hidupnya".

Kamis, 10 Juli 2008

Perjalanan Bisnis Indonesia Young Entrepreneurs Award 2008

Akhirnya tahap demi tahap yang melelahkan telah dapat saya lalui. Dimulai awal Juni dimana dilakukan seleksi administrasi, dimana dari seleksi tersebut terpilih 10 besar. Pada minggu ke 2-3 bulan Juni 2008 dilakukan kunjungan ke cabang-cabang lokasi usaha sekaligus wawancara oleh bapak Pietra Sarosa,RFA dari Sarosa Consulting Group. Dan pada awal Juli diumumkan 4 besar untuk dilakukan seleksi oleh Dewan Juri untuk menentukan pemenangnya. Pada tanggal 8 Juli 2008 tepat jam 9.00 acara penjurian dimulai diawali dengan pengambilan nomor urut presentasi. Saat itu saya mendapat giliran terakhir mempresentasikan visi, misi dan strategi pengembangan usaha. Dalam presentasi saat itu jurus yang saya gunakan adalah penerapan strategi PDB (Positioning, Diferensiasi dan Branding) yang menjadi andalan dari pakar marketing Hermawan Kartajaya. Dewan juri saat itu ada 4 orang yang semuanya pakar dibidangnya yaitu : Bpk. Beno Pranata Presdir Pesan Delivery, Bpk.Pardi Sudradjat Komisaris Utama Mandiri Sekuritas, Margiman Executive Director Ciputra Foundation dan Bpk. Izak Jenie Director Jatis ecom. Suasana penjurian dapat dilihat pada foto dibawah ini :





Dewan juri sangat tertarik dengan strategi positioning, diferensiasi dan branding yang saya lakukan untuk pengembangan Bakso Malang Kota "Cak Eko" dan dewan juri nampak puas pada setiap jawaban yang saya lontarkan atas pertanyaan para dewan juri. Ajang ini bagi saya juga sebagai salah satu strategi branding. Setelah selesai acara penjurian para dewan juri dan saya saling bertukar kartu nama sebagai strategi networking dan selanjutnya dilanjutkan dengan acara istirahat makan siang. Pkl.13.00 dimulai lagi penjurian untuk kategori perintis sampai denganpkl.17.00. Selepas acara para dewan juri mengadakan rapat pleno untuk menentukan pemenangnya. Pengumuman pemenang dilakukan pada tanggal 9 Juli 2008 pkl.11.00-14.00 bertempat di Mario's Place Menteng Huis Cikini. Penganugerahan diberikan pula untuk artis yang mendapatkan celebrity entrepreneurs award 2008 yaitu : Olga Lidya, Ade Ray, Titi Kamal, dan Deddy Corbuzier. Tepat pukul 14.00 diumumkan pemenang kategori utama yang memang saya tunggu-tunggu dan Alhamdulillah akhirnya saya dinobatkan sebagai Pemenang Bisnis Indonesia Young entrepreneurs Award 2008 dan dengan penghargaan yang saya terima ini semakin memacu saya untuk secepatnya mewujudkan visi dari Bakso Malang Kota "Cak Eko" yang bisa mendunia seperti MC'D dan KFC dan sekaligus dapat mensejajarkan makanan tradisional Indonesia dengan makanan-makanan import negara-negara lain yang masuk ke Indonesia. Foto-foto penganugerahan bersama Deddy Corbuzier dan Titi Kamal.


Selasa, 24 Juni 2008

Jurus-Jurus Yang Akhirnya Keluar Juga!!!

Selama kurang lebih 3 bulan saya mempersiapkan buku kedua saya yang berjudul 15 Jurus Antirugi Buka Usaha Rumah Makan dan tepat pada tanggal 2 Juli 2008 buku telah terbit dan beredar di seluruh toko buku di Indonesia. Buku ini merupakan pengalaman yang selama ini saya jalani dalam mengelola usaha waralaba Bakso Malang Kota "Cak Eko". Latar belakang saya menulis buku ini adalah didasari kepada fenomena menjamurnya bisnis kuliner saat ini yang mengalami perkembangan cukup luar biasa. Hal tersebut tidak lepas peran dari makin banyaknya acara-acara di berbagai stasiun televisi yang menayangkan liputan kuliner dari berbagai kota di Indonesia ataupun mancanegara. Liputan di berbagai media cetak juga turut andil dalam perkembangan bisnis kuliner dengan menampilkan kolom khusus yang mengulas berbagai warung/resto/rumah makan yang khas di setiap kota di Indonesia maupun mancanegara. Kebanyakan warung/resto/rumah makan yang diliput oleh media elektronik maupun media cetak memang kebanyakan sudah dikenal di masing-masing kota dengan ciri dan keunikan masing-masing. Imbasnya banyak dari pemirsa televisi ataupun pembaca media cetak yang terprovokasi untuk ikut terjun membuka bisnis warung/resto/rumah makan (dengan berbagai alasan dan pertimbangan) tanpa mengetahui persiapan-persiapan apa saja yang mesti dipersiapkan selain sekedar melampiaskan hobi masak-memasak dan mencoba-coba peruntungan tentunya. Apabila hal tersebut terjadi maka dapat dipastikan dalam hitungan bulan banyak warung/resto/rumah makan yang tutup karena sepi pengunjung. Untuk menghindari hal tersebut, maka buku ini saya hadirkan untuk memberikan Jurus, Kiat-Kiat, Strategi serta Panduan yang praktis bagi Anda yang ingin terjun di usaha warung/resto/rumah makan maupun yang sudah berkecimpung lama di usaha ini namun tidak mengalami kemajuan yang berarti.

Salam Sukses Selalu

Selasa, 06 Mei 2008

PRAKTEKKAN ATURAN 60-30-10!!!

Formula ini yang saya gunakan dalam mengembangkan bisnis yang saya jalani saat ini, dan mungkin bisaditerapkan oleh rekan-rekan yang akan memulai bisnis atau bahkan yang sudah mulai siapa tahu bermanfaat dan berguna untuk kemajuan.
1. Dalam menjalankan bisnis 60% waktu saya pergunakanuntuk memasarkan dan menjual, 30% persen untuk membuat produk dan layanan sedangkan 10% nya saya pergunakanuntuk manajemen dan administrasi.
2. Dalam menjual 60% persen waktu penjualan sayapergunakan untuk menjaga dan mendapatkan pelangganbaru, 30% untuk mendapatkan pelanggan potensial dalam jangka pendek, dan 10% untuk mendapatkan pelanggan potensial dalam jangka panjang.
3. Dalam latihan dan pengembangan , 60% waktu saya pergunakan untuk menambah kekuatan-kekuatan usaha, 30% waktu saya pergunakan untuk mempelajari konsep baru dan 10% untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan usaha. Setelah saya terapkan selama ini ternyata formula tersebut ampuh dan dashyat cobalah.....

Buka Usaha ? INGAT "C"!!!

Bagi rekan-rekan yang telah memulai bisnis atau akanmemulai bisnis ingat selalu "C" dan tempatkan dalam pikiran yang paling atas.
1. "C" pertama berarti "Customer" (pelanggan), tanpa ada pembelian/pembayaran dari pelanggan usaha andaakan jatuh.
2. "C" kedua berarti "Cash" (uang tunai), jangan sampai dalam usaha kita kehabisan uang tunaiberbahaya!!!
3. "C" ketiga berarti "Collection" (mengumpulkan),kumpulkan uang tunai.
4. "C" keempat berarti "Credit" (kredit), kredit akanmenjadi uang tunai.
5. "C" kelima berarti "Cost" (biaya-biaya yangdikeluarkan), jangan menghambur-hamburkan uang.Usahakan agar biaya yang dikeluarkan tetap rendah.Pangkas biaya-biaya yang tidak penting
6. "C" keenam berarti "Closing" (penutupan atau terakhir)
7. "C" ketujuh adalah "Confidence" (percaya diri)
8. "C" kedelapan berarti "calm" (tenang). Janganpedulikan betapa jelek, betapa traumanya, betapa susahnya itu semua untuk diraih, katakan pada dirikita : "bersikaplah tenang semua akan dapat diraih"
9. "C" untuk "Commitment" (komitmen) sekali mulaisebuah bisnis jangan pernah berhenti.

Antisipasi Kegagalan dengan 10 M

Kalau Anda mau menyimak dengan teliti, mendengarkan cerita, membaca pengalaman entrepreneur yang pernah gagal, maka Anda harus mengantisipasi kegagalan dengan mempelajari 10 M di bawah ini
1. Mempelajari banyak kesalahan atau pengalaman orang lain, yang berarti Anda harus menerapkan pengalaman orang lain sebagai sebuah pelajaran.
2. Matangkan diri Anda dengan banyak belajar dari semua yang Anda lihat, dengar, mengerti dari sekitar Anda dan dari bacaan sehari-hari.
3. Memanfaatkan dan mempelajari akses informasi yang diperlukan.
4. Mengantisipasi masalah yang kira-kira banyak terjadi pada mayoritas pebisnis.
5. Mempelajari latar belakang calon mitra bisnis secara teliti dan tidak mudah percaya terhadap siapapun serta tidak terburu-buru melakukan kerjasama bisnis.
6. Masalah sepele tidak dianggap gampang, karena yang sepele bisa menjadi besar.
7. Merasa cepat puas akan menjadikan kita mandek di tempat.
8. Memfokuskan diri pada tujuan yang hendak dicapai, akan lebih memudahkan perjalanan bisnis Anda.
9. Miliki dan bangunlah personal network dimanapun Anda berada.
10. Mampu meyakinkan orang banyak dengan perbuiatan dan kata-kata yang benar, jelas dan jujur.

Jumat, 25 April 2008

Pemikir dan Pelaksana???

Kalau kita telaah dan renungkan lebih jauh berdasarkan pengamatan pada orang-orang di sekitar kita maupun diri kita sendiri yang mungkin pernah mengalami kegagalan dalam usaha ataupun karir, maka dapat disimpulkan orang-orang yang mengalami kegagalan itu dapat dibagi menjadi dua, yakni :
1. Orang yang berpikir tapi tidak pernah bertindak;

2. Orang yang bertindak tapi tidak pernah berpikir.


Di dunia ini ada dua jenis orang yaitu : Pemikir dan Pelaksana. "Pemikir perlu banyak bertindak, sedangkan pelaksana perlu banyak berpikir". Untuk melawan dan meminimalkan kegagalan maka kita perlu mencoba keduanya yaitu merefleksikan dan bertindak.


Salam Sukses Selalu



Sabtu, 12 April 2008

Jangan Berkutat Pada Formalitas Usaha!!!

Banyak orang yang terperangkap dalam formalitas dalam menjalankan usaha yang baru dirintisnya. Misalnya, mereka ingin usaha tersebut bernaung di bawah bendera/payung PT (Perseroan Terbatas), kantor yang bagus berikut fasilitas yang bagus, jajaran staf yang siap membantu, termasuk sekretaris lulusan sekolah sekretaris ternama untuk menambah prestise. Buntutnya, usaha terlunta-lunta karena energi dan modal tersedot untuk mewujudkannya. Seperti kita ketahui biaya mendirikan sebuah PT (Perseroan Terbatas) adalah mahal, maklumlah memang ada anggapan di masyarakat bahwa jika seseorang memiliki PT (Perseroan Terbatas) artinya ia orang yang kaya dan bisnisnya bisa dikatakan besar, apalagi sampai mempunyai 2 atau 3 PT (Perseroan Terbatas) yang tercetak di kartu nama, artinya ia lebih sukses. Itu anggapan yang salah!!!, justru bagi saya ini akan jadi boomerang bagi Anda.., saya katakan begitu karena apabila Anda sudah mempunyai sebuah PT (Perseroan Terbatas) dapat saya ibaratkan PT (Perseroan Terbatas) tersebut adalah seekor sapi, yang mana walau sapi itu belum/tidak mendatangkan uang Anda harus terus memberinya makan dan minum. Nah jika Anda sudah membuka sebuah PT (Perseroan Terbatas) Anda tetap harus mengeluarkan biaya setiap bulan/tahun untuk urusan dengan instansi-instansi terkait walau perusahaan Anda belum beroperasi.

Justru bagi saya formalitas seperti itu justru menjadi nomor paling akhir dari sebuah kesuksesan, bukan sebaliknya. Apalagi usaha yang akan Anda rintis adalah usaha kecil dan menengah, yang tentunya lebih membutuhkan modal untuk membuat produk daripada mewujudkan formalitas. Lebih baik Anda bekerja keras dan meraih sukses terlebih dahulu, baru menjadikannya formal. Salah satu contoh adalah Estee Lauder sempat berjualan door to door. Di awal usaha, ia pantang menyerah saat ditolak atau dihina. Dengan usaha keras dan motivasi kuat, akhirnya ia dapat mewujudkan impiannya tanpa harus mendirikan kantor bagus berfasilitas lengkap.

Kamis, 10 April 2008

Apa Sih Alasan Anda Berbisnis???

Jika Anda saat ini masih bekerja sebagai karyawan dan sedang berpikir mengenai ide-ide bisnis yang akan Anda coba, maka jangan sampai mengulangi kesalahan yang sering dilakukan oleh orang kebanyakan. Kesalahan itu adalah terburu-buru berhenti bekerja dan masuk ke dunia bisnis hanya dikarenakan bosan atau jenuh dengan keadaan di tempat kerja mereka. Ingat jangan berhenti bekerja dan memulai bisnis hanya dikarenakan Anda tidak nyaman dengan kerja Anda atau karena Anda sedang bermasalah dengan atasan Anda. Anda harus mempunyai suatu alasan yang kuat dan rasional sebelum memutuskan untuk berhenti bekerja dan memulai bisnis. Jika Anda saat ini sudah mempunyai rencana bisnis yang baik dan matang walaupun di tempat kerja Anda merasa nyaman, maka alas an untuk berhenti bekerja akan lebih tepat karena memang Anda akan melaksanakan bisnis Anda dengan lebih serius. Hal ini saya sampaikan karena beberapa kali saya menjumpai orang yang ingin membuka bisnis, namun tidak tahu bisnis apa yang ingin mereka buka/jalankan. Mereka hanya bermodalkan dorongan emosional yang kuat untuk secepatnya berhenti bekerja dan langsung membuka bisnis sendiri. Orang seperti itu dapat saya katakan orang yang tidak nyaman dengan pekerjaannya. Mereka mencari-cari ide tentang bisnis yang ingin mereka geluti secara membabi buta. Namun sebenarnya mereka juga mengalami masalah pribadi di tempat kerja. Nah, jika Anda berada dalam keadaan seperti itu, maka sebaiknya jangan buru-buru berhenti bekerja dan membuka bisnis. Karena apabila Anda nekat maka kemungkinan besar Anda tidak hanya kehilangan pekerjaan, tetapi juga kehilangan uang modal bisnis dan segalanya. Banyak orang yang berhenti bekerja untuk membuka bisnis sendiri, tetapi mereka sebenarnya tidak mempunyai bakat bisnis (jadi hanya ikut-ikutan dan dorongan emosional). Mereka hanya berpikir serba instant tanpa sadar dan memahami adanya proses yang harus mereka lalui. Apabila Anda masuk kategori tersebut maka sebaiknya terus bekerja dan mengikuti jenjang karir yang ada dalam pekerjaan Anda!!!.

Salam Sukses Selalu

Selasa, 08 April 2008

Jangan Pernah Anggap Sampingan!!!

Walau Anda saat ini masih amphibi , jangan sekali-kali ciptakan pola pikir yang menjadikan Bisnis Anda hanya sebagai sampingan/menambah penghasilan. Kalau pola pikir itu yang terpatri dalam diri Anda maka jangan harap Bisnis Anda akan maju dan besar. Maka ciptakan pola pikir yang bervisi jauh ke depan untuk bisnis Anda, apabila itu yang terpatri maka bukan hanya pundi2 yang didapat namun juga makin banyaknya doa-doa dari orang-orang yang bisa Anda sejahterahkan hidupnya akibat usaha Anda yang makin maju dan berkembang. Pola pikir ini yang selalu saya gunakan dalam menjalankan bisnis yang akhirnya bisa membawa bisnis kuliner yang selama ini menjadi gerbong kehidupan saya dalam waktu dekat Insya Allah (apabila tidak ada halangan) akan mengepakkan sayapnya di kota Fresno California.