Kamis, 21 Februari 2008

Jangan Hiraukan Suara-Suara Miring Yang Menakut-Nakuti

Untuk mengahadapi persaingan bisnis dan mengubahnya menjadi situasi yang menguntungkan, memang diperlukan kematangan dan kemandirian. Jangan dengarkan suara-suara miring dari siapapun yang mencoba menakut-nakuti tentang prospek perjalanan bisnis kita. Kenapa saya berkata begitu karena itu semua hanya membuat Anda menjadi pesimis yang ujung-ujungnya akan meruntuhkan keyakinan Anda untuk meraih kesuksesan bersama bisnis yang Anda rintis.

Pokoknya bila Anda sudah merasa betul-betul mantap dengan pilihan bisnis yang Anda jalani, laksanakan saja tanpa ragu-ragu. Namun jangan lupa untuk selalu belajar, belajar dan belajar. Banyak sekali ilmu-ilmu tentang kiat-kiat untuk meraih kesuksesan dalam bisnis yang bisa Anda pelajari, baik dari pengalaman sesama rekan yang telah mengalami jatuh bangunnya bisnis, belajar dari pesaing, atau dari buku-buku tentang motivasi&kewirausahaan yang semakin banyak terpajang di toko-toko buku. Jangan takut atau alergi untuk bertanya dan bertanya apakah cara Anda mengelola bisnis sudah benar (on the track), apakah pertumbuhan bisnis Anda sudah maksimal, atau apakah bisnis Anda masih bisa dikembangkan lagi.

Anda perlu selalu bertanya apakah sistem dan mekanisme bisnis Anda masih bisa disempurnakan lagi karena kesempurnaan hanya bisa diperoleh dari perbaikan dan pembelajaran secara terus-menerus.



Senin, 18 Februari 2008

Jangan Buru-Buru Bicara Untung Dahulukan Kualitas!!!

Mendefinisikan visi dan misi dalam pendirian sebuah usaha merupakan salah satu kunci kesuksesan dalam memulai usaha. Tidak bisa dipungkiri bahwa setiap orang yang berkeinginan membuka usaha pasti ingin meraih keuntungan dari usaha yang akan dijalankan. Kerap kali uang dalam nominalnya menjadi tolak ukur keberhasilan suatu usaha.
Berapa besar omzet hari ini dan berapa keuntungan perbulan kerap menjadi pertanyaan pemilik usaha kepada karyawan.
Tapi bagi yang ingin memulai usaha jangan menjadikan uang atau keuntungan menjadi satu-satunya tujuan, karena apabila kita memfokuskan kepada keuntungan maka kita akan lalai mendefinisikan tujuan-tujuan kecil lainnya yang justru sebagai jembatan menuju tujuan tersebut.
Sebagai contoh apabila kita memulai usaha dibidang makanan sebaiknya tujuan utamanya adalah memberikan citarasa dan pelayanan yang prima kepada pelanggan. Ingat bahwa pelanggan yang puas akan kembali lagi dengan mengajak teman-teman atau sanak saudara mereka.
Yang perlu diperhatikan untuk pebisnis yang baru memulai usaha adalah pengawasan usaha secara intensif pada awal-awal usaha dibuka. Selain itu juga mesti memiliki ide-ide kreatif untuk mempertahankan keuntungan usaha selama beberapa tahun ke depan. Strategi dan rencana yang matang disertai pengamatan pasar yang akurat setidaknya dapat mengurangi kagagalan serta kerugian.
Apapun usaha Anda bekerjalah dengan penuh keyakinan, bersungguh-sungguh agar pelanggan atau konsumen merasa puas atas produk atau jasa yang kita jual. Jika semua ini dilakukan dengan maksimal dan penuh keikhlasan maka tujuan yang ingin dicapai berupa pundi-pundi uang akan mengalir dengan sendirinya. Sebaliknya jika kita ingin mengeruk keuntungan sebesar-besarnya dan meninggalkan tujuan-tujuan kecil dalam usaha maka bersiap-siaplah untuk gigit jari.

Senin, 04 Februari 2008

Bagaimana Kalau Tidak Punya Modal Sama Sekali????


Yah jawabannya Anda bisa mulai dengan menjadi broker atau perantara. Misalnya menjadi broker jual beli kendaraan, tanah atau rumah atau perantara bisnis persewaan kantor. Anda juga bisa menjadi perantara untuk mencarikan order bagi perusahaan lain seperti perusahaan percetakan, mencarikan peserta kursus atau pendidikan dan mencarikan order bagi siapa saja yang membutuhkan. Biasanya Anda tidak membutuhkan modal uang sepeserpun dan Anda akan mendapatkan penghasilan dari bisnis ini. Atau Anda juga bisa mendapatkan modal dengan cara ber-hutang. Kepada siapa ?. Yah, hutang yang paling enak adalah hutang kepada orang tua atau mertua, karena biasanya bersifat lunak dan tanpa bunga. Namun kita juga harus hati-hati dan tetap memegang komitmen untuk pengembalian atau bagi hasil tetap waktu. Ada beberapa prinsip dalam berhutang yang bisa saya sampikan kepada Anda, yaitu:
- Carilah hutang dari sumber-sumber yang mudah dan murah.
- Ber-hutanglah “hanya” untuk investasi yang produktif.
- Jika Anda harus membayar hutang, dahulukan hutang-hutang yang memiliki suku bunga paling tinggi.
- Janganlupakan perjanjian hutang piutang secara tertulis. Ini akan bisa melindungi kedua belah pihak dari kemungkinan perselisihan dikemudian hari.