Kamis, 24 Januari 2008

Yang Penting Jalan Dulu!!!! Tata Kemudian!!!!!

Teori bisnis mengatakan, bahwa sebelum memulai bisnis kita harus menata segalanya dan persiapkan serapi mungkin baru kemudian berjalan. Namun jika hal tersebut membuat Anda menjadi banyak berpikir dan banyak berhitung yang akibatnya menjadikan nyali bisnis Anda menciut, saya sarankan sebaiknya mulai dulu dan ditata kemudian. Artinya Anda harus memulai bisnis sebisa Anda (asal jalan dulu) setelah itu baru diatur manajemennya. Apa saja yang harus diatur ?
· Masalah Keuangan, jika disaat-saat awal Anda belum memiliki pembukuan yang bagus, segeralah dibuat pada saat usaha sudah berjalan. Jika perlu Anda bisa meminta bantuan praktisi akuntasi yang ada.
· Masalah SDM, segeralah atur hak dan kewajiban yang menyangkut karyawan. Ingatlah bahwa karyawan itu adalah asset yang harus dijaga.
· Masalah Produksi, seiring dengan makin banyaknya pesanan, Anda harus mulai mengatur proses produksi sebaik mungkin.
· Masalah Pemasaran, buatlah sistem pemasaran yang lebih baik (tertata rapi, terencana dan terukur).
· Masalah Perijinan, jika memungkinkan uruslah perijinan usaha sebelum usaha tersebut dijalankan, namun jika tidak memungkinkan bisa saja Anda jalan duluan dan kemudian mengurusnya kemudian. Setidaknya Anda harus memiliki dokumen-dokumen sebagai berikut:
a. Surat Keterangan Domisili yang bisa didapatkan di kelurahan setempat.
b. Akta Notaris untuk UD, CV, Firma atau PT yang Anda dirikan. Biasanya akta notaris juga dilegalisasi oleh Pengadilan Negeri Setempat.
c. Pengurusan Badan Hukum dari Menteri Hukum & Perundang-undangan.
d. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) yang bisa diurus di kantor pelayanan pajak setempat)
e. Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) dan Tanda Daftar Perusahaan (TDP) dari Departemen Perdagangan setempat
f. Jika diperlukan daftarkan perusahaan Anda ke asosiasi yang bisa mendukung kemajuan bisnis Anda, misalnya Asosiasi Waralaba Indonesia, Gabungan Penyelenggara Konstruksi Indonesia dan berbagai asosiasi yang lain.

Rabu, 23 Januari 2008

Apapun Rumusnya Kuncinya Cuma "Keberanian"

Jika ide bisnis sudah Anda dapatkan, tempat sudah tersedia dan rencana bisnis sudah ada. Maka segeralah mulai dijalankan. Karena se-brilian apapun ide Anda, se-strategis apapun tempat yang Anda miliki dan se-hebat apapun Business Plan yang Anda buat nggak akan ada gunanya jika Anda tidak segera memulainya. Banyak orang yang punya ide-ide dan gagasan besar, punya banyak uang dan punya perencanaan bisnis yang matang namun akhirnya gagal hanya karena tidak langsung memulainya. Makin lama dipikirkan, maka akan makin lama pula Anda memiliki keberanian untuk mulai. Menurut saya sih, langsung saja dimulai dari apa yang bisa Anda lakukan saat ini. Anda nggak perlu takut gagal, Anda nggak usah takut rugi dan Anda nggak usah takut tidak bisa. Yang penting jalan saja, gitu aja kok repot. Ibaratnya jika Anda ingin pandai berenang, maka Anda harus berani untuk masuk atau terjun kedalam air (kolam renang) tanpa harus menunggu Anda pintar berenang terlebih dahulu, jika Anda hanya maju-mundur (berani-tidak, berani-tidak, berani-tidak........) maka Anda nggak akan pernah bisa !, begitu juga dengan bisnis.

Senin, 21 Januari 2008

Pelajaran Berharga (Mengesampingkan Rasa Malu)

Barangkali kisah Milyader dari Thailand yang jatuh miskin dapat menjadi pendorong semangat bagi pewirausaha yang pernah atau sering mengalami kegagalan dari bisnis yang dijalankan. Milyader itu bukan saja menjadi miskin, melainkan kehilangan segala-galanya dalam krisis ekonomi yang terjadi di Asia pada tahun 1997. Dari semula seorang pialang saham dan pebisnis yang sukses, kini bangkrut. Hanya dalam sekejap mata, semua harta dan kekayaannya hilang disebabkan jatuhnya pasar properti di Thailand. Dia gagal mengembalikan pinjaman karena kondominium yang sudah dibangunnya tidak dapat dijual. Meskipun sudah dinyatakan bangkrut dan harus menanggung beban hutang yang besar, dia tetap gigih berusaha dan tabah membangun kembali kekaisaran bisnisnya yang sudah lenyap. Dia tidak mengambil jalan pintas dengan cara bunuh diri seperti yang mungkin dilakukan oleh pebisnis yang gagal. Sebaliknya, dia memulai bisnis secara kecil-kecilan, yaitu menjual sandwich (roti isi). Makanan itu dijajakan kemana-mana dengan berjalan kaki. Bagaimanakah perasaan kita jika harus melalui perjalanan hidup seperti yang dialami bekas milyader itu? Dari yang tadinya kaya raya menjadi miskin papa. Mungkin kita akan merasa malu dan tidak sanggup melakukan pekerjaan itu. Bukan seorang bekas milyader saja yang tidak akan sanggup melakukannya, bahkan anak muda yang mempunyai ijazah Sekolah Menengah Atas (SMA) pun tidak akan sanggup melakukan pekerjaan yang dianggap hina. Akan tetapi, tidak bagi bekas milyader tersebut, dia sanggup mengesampingkan perasaan malu, segan dan takut untuk memulai bisnis secara kecil-kecilan. Dia sadar, bisnis sandwich itu tidak memberikan jaminan kekayaan dan kesuksesan kepadanya. Namun jauh di sudut hatinya, tertanam sebuah keyakinan bahwa dengan ketekunan dan niat yang kuat, akan dapat bangkit kembali. Dalam waktu yang singkat, bekas milyader menjadi populer dan terkenal hingga diwawancarai oleh puluhan media cetak dan elektronik, baik dalam maupun luar negeri. Dia populer bukan karena sandwich yang dijualnya, melainkan semangat juangnya yang ingin keluar dari keadaan yang paling buruk.


Senin, 07 Januari 2008

Siapkan Diri Anda Untuk Menghadapi Keraguan


Keraguan untuk memulai Bisnis memang selalu ada, walau Anda sudah menyiapkan segala sesuatunya dengan baik. Itu wajar sekali. Masalahnya adalah bagaimana agar keraguan itu tidak sampai menghentikan langkah Anda untuk bergerak lebih maju. Cara untuk menghilangkan keraguan adalah Anda harus memiliki seorang mentor atau pembimbing seorang pengusaha yang telah sukses. Sering-seringlah bergaul dalam komunitas pengusaha. Maka keraguan Anda pun akan hilang dengan sendirinya.


Selamat Mencoba dan Sukses Untuk Anda