Jumat, 25 April 2008

Pemikir dan Pelaksana???

Kalau kita telaah dan renungkan lebih jauh berdasarkan pengamatan pada orang-orang di sekitar kita maupun diri kita sendiri yang mungkin pernah mengalami kegagalan dalam usaha ataupun karir, maka dapat disimpulkan orang-orang yang mengalami kegagalan itu dapat dibagi menjadi dua, yakni :
1. Orang yang berpikir tapi tidak pernah bertindak;

2. Orang yang bertindak tapi tidak pernah berpikir.


Di dunia ini ada dua jenis orang yaitu : Pemikir dan Pelaksana. "Pemikir perlu banyak bertindak, sedangkan pelaksana perlu banyak berpikir". Untuk melawan dan meminimalkan kegagalan maka kita perlu mencoba keduanya yaitu merefleksikan dan bertindak.


Salam Sukses Selalu



Sabtu, 12 April 2008

Jangan Berkutat Pada Formalitas Usaha!!!

Banyak orang yang terperangkap dalam formalitas dalam menjalankan usaha yang baru dirintisnya. Misalnya, mereka ingin usaha tersebut bernaung di bawah bendera/payung PT (Perseroan Terbatas), kantor yang bagus berikut fasilitas yang bagus, jajaran staf yang siap membantu, termasuk sekretaris lulusan sekolah sekretaris ternama untuk menambah prestise. Buntutnya, usaha terlunta-lunta karena energi dan modal tersedot untuk mewujudkannya. Seperti kita ketahui biaya mendirikan sebuah PT (Perseroan Terbatas) adalah mahal, maklumlah memang ada anggapan di masyarakat bahwa jika seseorang memiliki PT (Perseroan Terbatas) artinya ia orang yang kaya dan bisnisnya bisa dikatakan besar, apalagi sampai mempunyai 2 atau 3 PT (Perseroan Terbatas) yang tercetak di kartu nama, artinya ia lebih sukses. Itu anggapan yang salah!!!, justru bagi saya ini akan jadi boomerang bagi Anda.., saya katakan begitu karena apabila Anda sudah mempunyai sebuah PT (Perseroan Terbatas) dapat saya ibaratkan PT (Perseroan Terbatas) tersebut adalah seekor sapi, yang mana walau sapi itu belum/tidak mendatangkan uang Anda harus terus memberinya makan dan minum. Nah jika Anda sudah membuka sebuah PT (Perseroan Terbatas) Anda tetap harus mengeluarkan biaya setiap bulan/tahun untuk urusan dengan instansi-instansi terkait walau perusahaan Anda belum beroperasi.

Justru bagi saya formalitas seperti itu justru menjadi nomor paling akhir dari sebuah kesuksesan, bukan sebaliknya. Apalagi usaha yang akan Anda rintis adalah usaha kecil dan menengah, yang tentunya lebih membutuhkan modal untuk membuat produk daripada mewujudkan formalitas. Lebih baik Anda bekerja keras dan meraih sukses terlebih dahulu, baru menjadikannya formal. Salah satu contoh adalah Estee Lauder sempat berjualan door to door. Di awal usaha, ia pantang menyerah saat ditolak atau dihina. Dengan usaha keras dan motivasi kuat, akhirnya ia dapat mewujudkan impiannya tanpa harus mendirikan kantor bagus berfasilitas lengkap.

Kamis, 10 April 2008

Apa Sih Alasan Anda Berbisnis???

Jika Anda saat ini masih bekerja sebagai karyawan dan sedang berpikir mengenai ide-ide bisnis yang akan Anda coba, maka jangan sampai mengulangi kesalahan yang sering dilakukan oleh orang kebanyakan. Kesalahan itu adalah terburu-buru berhenti bekerja dan masuk ke dunia bisnis hanya dikarenakan bosan atau jenuh dengan keadaan di tempat kerja mereka. Ingat jangan berhenti bekerja dan memulai bisnis hanya dikarenakan Anda tidak nyaman dengan kerja Anda atau karena Anda sedang bermasalah dengan atasan Anda. Anda harus mempunyai suatu alasan yang kuat dan rasional sebelum memutuskan untuk berhenti bekerja dan memulai bisnis. Jika Anda saat ini sudah mempunyai rencana bisnis yang baik dan matang walaupun di tempat kerja Anda merasa nyaman, maka alas an untuk berhenti bekerja akan lebih tepat karena memang Anda akan melaksanakan bisnis Anda dengan lebih serius. Hal ini saya sampaikan karena beberapa kali saya menjumpai orang yang ingin membuka bisnis, namun tidak tahu bisnis apa yang ingin mereka buka/jalankan. Mereka hanya bermodalkan dorongan emosional yang kuat untuk secepatnya berhenti bekerja dan langsung membuka bisnis sendiri. Orang seperti itu dapat saya katakan orang yang tidak nyaman dengan pekerjaannya. Mereka mencari-cari ide tentang bisnis yang ingin mereka geluti secara membabi buta. Namun sebenarnya mereka juga mengalami masalah pribadi di tempat kerja. Nah, jika Anda berada dalam keadaan seperti itu, maka sebaiknya jangan buru-buru berhenti bekerja dan membuka bisnis. Karena apabila Anda nekat maka kemungkinan besar Anda tidak hanya kehilangan pekerjaan, tetapi juga kehilangan uang modal bisnis dan segalanya. Banyak orang yang berhenti bekerja untuk membuka bisnis sendiri, tetapi mereka sebenarnya tidak mempunyai bakat bisnis (jadi hanya ikut-ikutan dan dorongan emosional). Mereka hanya berpikir serba instant tanpa sadar dan memahami adanya proses yang harus mereka lalui. Apabila Anda masuk kategori tersebut maka sebaiknya terus bekerja dan mengikuti jenjang karir yang ada dalam pekerjaan Anda!!!.

Salam Sukses Selalu

Selasa, 08 April 2008

Jangan Pernah Anggap Sampingan!!!

Walau Anda saat ini masih amphibi , jangan sekali-kali ciptakan pola pikir yang menjadikan Bisnis Anda hanya sebagai sampingan/menambah penghasilan. Kalau pola pikir itu yang terpatri dalam diri Anda maka jangan harap Bisnis Anda akan maju dan besar. Maka ciptakan pola pikir yang bervisi jauh ke depan untuk bisnis Anda, apabila itu yang terpatri maka bukan hanya pundi2 yang didapat namun juga makin banyaknya doa-doa dari orang-orang yang bisa Anda sejahterahkan hidupnya akibat usaha Anda yang makin maju dan berkembang. Pola pikir ini yang selalu saya gunakan dalam menjalankan bisnis yang akhirnya bisa membawa bisnis kuliner yang selama ini menjadi gerbong kehidupan saya dalam waktu dekat Insya Allah (apabila tidak ada halangan) akan mengepakkan sayapnya di kota Fresno California.

Jumat, 28 Maret 2008

Pilih Partner Buka Usaha Baru Perlukah???

Ada alasan dimana Anda tidak dapat menjalankan usaha seorang diri atau membutuhkan seorang atau beberapa partner, yang pertama adalah perasaan takut dan yang kedua adalah tidak mempunyai modal yang cukup. Kecenderungan orang yang baru pertama kali terjun buka usaha
adalah lebih suka bekerjasama dengan rekan usaha dikarenakan masih mempunyai perasaan takut. Dengan adanya rekan usaha, mereka merasa lebih berani. Padahal itu adalah cara yang salah!!! Saya ingatkan jangan sekali-kali Anda mencari partner usaha hanya karena alasan
takut untuk memulai usaha sendiri. Kenapa saya katakan begitu,karena sebuah usaha yang dibangun dengan permulaan seperti itu hampir dapat dipastikan akan berakhir dengan pemutusan dengan partner usaha Anda. Sering terjadi orang yang baru mulai membuka usaha bekerjasama dengan dengan sahabat mereka. Hal itu terjadi karena mereka menganggap bahwa sahabat bisa lebih dipercaya dan semua urusan atau aturan serba gampang dan fleksibel. Namun hal tersebut menurut saya justru alasan yang salah dalam penentuan partner dalam usaha. Orang yang dapat bersahabat dengan baik belum tentu dapat menjadi rekan usaha yang baik pula!!!. Sering saya jumpai khususnya dalam dunia usaha bahwa dua orang sahabat yang bekerjasama berakhir dengan permusuhan. Jika usaha itu gagal sudah pasti mereka tidak dapat tetap bersahabat. Malah, meski usaha bisa maju dan sukses mereka dapat menjadi musuh karena timbul perasaan saling iri. Manusiawi, sebelum melihat uang banyak orang belum serakah. Hal yang sama dapat terjadi dengan kerjasama antara kakak-beradik ataupun dengan kerabat. Banyak orang yang memulai usaha dengan bekerjasama dengan anggota kerabat sendiri, namun saat timbul perselisihan yang berakibat permusuhan, nasib mereka malah lebih tragis.

Kamis, 13 Maret 2008

Alangkah Indahnya Mengikuti Kebiasaan Entrepreneur Sukses Yang Zuhud (Rendah Hati)

Kesuksesan merupakan dambaan, keinginan dan impian setiap manusia di dunia ini. Segala daya upaya akan dijalankan untuk meraih kesuksesan tersebut. Walau ukuran sukses bagi setiap orang berbeda-beda tapi pada intinya semua orang pasti ingin sukses.
Guru besar di Amerika David C. Mc Clelland yang mendalami perjalanan orang-orang sukses di dunia mengatakan bahwa mereka yang sukses adalah orang-orang yang tidak pernah berhenti mencoba, sekalipun harus dan sering mengalami kegagalan.
Bagi Anda yang ingin sukses, coba ikuti apa saja yang dilakukan oleh orang-orang sukses yang berupaya untuk Zuhud berikut ini :
1. Orang sukses yang Zuhud selalu percaya diri dan ingin memainkan peranan penting serta sesuatu demi kemaslahatan umat. Mereka tetap bekerja sesuai keterampilannya masing-masing dan menyadari bahwa keterampilan inti tersebut juga memberikan nilai pada keterampilan yang lain. Mereka sadar bahwa karya terbaik akan menghasilkan kompensasi/hasil yang baik pula.
2. Orang sukses yang Zuhud tidak takut mengambil risiko. Mereka berusaha untuk menggapai mimpinya dengan melakukan penghematan, membangun jaringan/komunitas dengan banyak orang serta lincah dalam mencoba sesuatu yang dianggap baru untuk mengikuti perkembangan trend.
3. Orang sukses yang Zuhud selalu menikmati apa yang dikerjakan. Mereka selalu melihat pekerjaan adalah sebuah hobi sekaligus kesenangan. Mereka juga memilih pekerjaan yang dapat membangkitkan semangat juang dalam menghadapi tantangan.
4. Orang sukses yang Zuhud tidak pernah berhenti belajar karena mereka menyadari bahwa ilmu pengetahuan tidak aka nada habisnya walau terus digali dan digali.
5. Orang sukses yang Zuhud tidak pernah berpandangan negative terhadap apa yang dilakukan/dikerjakan. Mereka mampu menyemangati diri sendiri untuk meraih kesuksesan, karena pada umumnya orang sukses punya cara tersendiri untuk memotivasi dirinya untuk terus dan terus berkarya.
6. Orang sukses yang Zuhud, tidak pernah setengah-setengah dalam melakukan pekerjaan dan mempunyai semangat luar biasa serta cerdik dalam memanfaatkan segenap waktu & kemampuannya dalam menggapai kesuksesan

Salam Sukses Selalu

Kamis, 06 Maret 2008

Jangan Hanya Terpancing Emosi!!! Mulai Dari Yang Kecil....

Bagi Anda yang saat ini sedang atau akan menjalankan usaha sangat penting untuk mengukur kekuatan dan kemampuan Anda, terutama terkait dengan modal yang Anda miliki. Ini dibutuhkan agar Anda bisa memprediksi "daya tahan" dalam menghadapi hempasan yang menyakitkan.
Sah-sah saja Anda punya ambisi untuk melakukan ekspansi, namun Anda harus terlebih dahulu mengukur kemampuan. Ingat keinginan usaha cepat menjadi besar, pada dasarnya masih merupakan suatu harapan (dream) yang menuntut kerja keras dan sedikit keberuntungan.

Banyak perusahaan besar yang mengawali usaha dari skala sangat kecil. Kisah sukses para taipan memang bukan sekedar mitos. Mereka dulu juga sengsara, kemudian secara gradual mengembangkan bisnis sampai menjadi imperium yang memiliki omzet triliunan rupiah.

Barangkali Cuplikan yang saya ambil dari harian kompas edisi 1 Februari 1995 (dimana konglomerat Eka Tjipta Widjaja menceritakan pengalaman bisnisnya) bisa memotivasi Anda untuk gigih berjuang untuk mencapai kesuksesan usaha Anda. Di dekat markas tentara Jepang, pada waktu negeri Sakura ini masih menduduki Indonesia antara tahun 1942-1945, Eka merencanakan berjualan makanan. Pukul empat subuh ia sudah berada di lokasi, menyiapkan kaleng bekas minyak tanah untuk tempat air, tungku kecil, membawa kopi, gula dan bahan-bahan lainnya. Semua peralatan itu dipinjam dari ibunya. Enam ekor ayam dipinjam pula dari ayahnya. Ayam itu dimasak menjadi ayam putih gosok garam. Dari teman-temannya, Eka Tjipta yang masih miskin itu juga meminjam bahan-bahan lain seperti wiski, brendi dan anggur. Jam tujuh pagi, Eka siap berjualan. Sampai jam sembilan tidak ada pembeli satupun. Melihat kondisi tersebut Eka memutuskan untuk mendekati komandan tentara dan mentraktir sang Komandan untuk makan di warungnya. Setelah mencicipi seperempat ayam komplit dengan kecap cuka dan bawang putih, minum dua teguk wiski gratis, komandan itu mengucapkan terima kasih. Kemudian setelah itu, semua anak buah komandan dan tawanan perang diperbolehkan makan di warung Eka. Strategi marketing Eka Tjipta itupun berjalan dengan sukses.

Empat puluh tahun kemudian, Eka Tjipta tumbuh menjadi salah satu konglomerat besar di Indonesia. Ia membesarkan group Sinar Mas yang memproduksi minyak goreng dan menguasai ratusan ribu hektar perkebunan Kelapa Sawit. Tetapi tidak banyak yang paham kalau dulu sang konglomerat pernah berbisnis dengan ayam dan wiski pinjaman.

Intinya jangan memulai usaha dari skala yang besar, karena nasib banyak orang akan Anda pertaruhkan seandainya Anda mengambil risiko terlalu besar pada usaha baru Anda. Kecuali Anda sudah menggeluti bisnis itu beberapa waktu lamanya, sehingga Anda mengenali betul saat-saat yang paling tepat untuk ekspansi. Dan Anda sudah memahami seberapa besar pengaruh tambahan modal terhadap produktivitas usaha Anda.


Salam Sukses Selalu


Rabu, 05 Maret 2008

Jangan Pernah Putus Asa & Berkecil Hati!!!, Yang Penting Lihat Nanti.......

Sepenggal kisah yang mungkin bisa menjadi motivasi bagi Anda dalam menyikapi hidup bahwa jangan pernah pesimis serta berkecil hati dengan diri dan usaha Anda masing-masing walau sering diejek, dicemooh, dan dipandang sebelah mata oleh orang disekeliling Anda. Yang terpenting tetap yakin, mau berjuang, tidak pernah putus asa pasti kesuksesan akan tercapai.
  • Albert Einstein dikatakan, "Bolot, tidak suka bergaul, dan senantiasa hanyut dalam khayalan bodohnya.
  • Aristotle Onassis saat sekolah merupakan si tolol nomor satu dan biang kerok, sehingga pernah dikeluarkan dari beberapa sekolah. Akhirnya dia gagal dalam ujian dan tidak punya ijazah walau diploma sekalipun.
  • Guru Bethoven menyebut Beethoven sebagai komposer yang tidak mempunyai harapan.
  • Charles Darwin dianggap oleh semua gurunya (termasuk ayahnya sendiri) sebagai seorang budak biasa dan mempunyai tingkat kecerdasan di bawah normal.
  • Henry Ford 5 kali gagal dalam bisnis dan bankrut
  • Prestasi Isaac Newton amat lemah ketika di sekolah dasar
  • Leo Tolstoy, pengarang buku "War and Peace" pernah dikeluarkan dari akademi.
  • Semasa kuliah, Louis Pasteur adalah seorang mahasiswa sederhana dimana dia mendapat peringkat nomor 15 dari 22 orang mahasiswa lain dalam mata kuliah kimia.
  • Leon Uris, pengarang buku terlaris , "Exodus" pernah gagal dalam ujian bahasa inggris sebanyak 3 kali semasa di sekolah menengah.
  • Pendiri Fedex (Federal Express) pernah diberitahu bahwa idenya tidak masuk akal, dan diberi nilai merah (tidak lulus) oleh profesor di universitasnya. Tiga puluh tahun kemudian, Federal Express menjadi sebuah perusahaan ekspedisi ekspres yang terbesar di dunia dengan 128.000 orang karyawan dan mempunyai modal lebih dari US$7 milyar.
  • Guru Thomas Alfa Edison pernah mengatakan bahwa dia terlalu bodoh untuk belajar sesuatu.
  • Walt Disney pernah dipecat oleh seorang redaktur surat kabar karena kekurangan ide.
  • Winston Churchill pernah tidak naik kelas enam.
  • Semasa Silvester Stallone menjalani ujian di Universitas Dexel, dia diberitahu bahwa peluang masa depannya hanyalah sebagai seorang tukang reparasi elevator. Dengan demikian ayahnya yang sering memukul mengatakan bahwa dia adalah seorang anak yang tidak bisa diharapkan.
  • Woody Allen, seorang penulis, editor, dan penerbit yang telah mendapat anugerah Academy Award pernah gagal dalam ujian bahasa inggris dan gagal membuat film di Universitas New York.
  • Akio Morita, pendiri SONY corporation adalah murid yang bodoh. Ia menempati peringkat terakhir dari 180 murid di kelas ilmu pastinya.


Salam Sukses Selalu



Kamis, 21 Februari 2008

Jangan Hiraukan Suara-Suara Miring Yang Menakut-Nakuti

Untuk mengahadapi persaingan bisnis dan mengubahnya menjadi situasi yang menguntungkan, memang diperlukan kematangan dan kemandirian. Jangan dengarkan suara-suara miring dari siapapun yang mencoba menakut-nakuti tentang prospek perjalanan bisnis kita. Kenapa saya berkata begitu karena itu semua hanya membuat Anda menjadi pesimis yang ujung-ujungnya akan meruntuhkan keyakinan Anda untuk meraih kesuksesan bersama bisnis yang Anda rintis.

Pokoknya bila Anda sudah merasa betul-betul mantap dengan pilihan bisnis yang Anda jalani, laksanakan saja tanpa ragu-ragu. Namun jangan lupa untuk selalu belajar, belajar dan belajar. Banyak sekali ilmu-ilmu tentang kiat-kiat untuk meraih kesuksesan dalam bisnis yang bisa Anda pelajari, baik dari pengalaman sesama rekan yang telah mengalami jatuh bangunnya bisnis, belajar dari pesaing, atau dari buku-buku tentang motivasi&kewirausahaan yang semakin banyak terpajang di toko-toko buku. Jangan takut atau alergi untuk bertanya dan bertanya apakah cara Anda mengelola bisnis sudah benar (on the track), apakah pertumbuhan bisnis Anda sudah maksimal, atau apakah bisnis Anda masih bisa dikembangkan lagi.

Anda perlu selalu bertanya apakah sistem dan mekanisme bisnis Anda masih bisa disempurnakan lagi karena kesempurnaan hanya bisa diperoleh dari perbaikan dan pembelajaran secara terus-menerus.



Senin, 18 Februari 2008

Jangan Buru-Buru Bicara Untung Dahulukan Kualitas!!!

Mendefinisikan visi dan misi dalam pendirian sebuah usaha merupakan salah satu kunci kesuksesan dalam memulai usaha. Tidak bisa dipungkiri bahwa setiap orang yang berkeinginan membuka usaha pasti ingin meraih keuntungan dari usaha yang akan dijalankan. Kerap kali uang dalam nominalnya menjadi tolak ukur keberhasilan suatu usaha.
Berapa besar omzet hari ini dan berapa keuntungan perbulan kerap menjadi pertanyaan pemilik usaha kepada karyawan.
Tapi bagi yang ingin memulai usaha jangan menjadikan uang atau keuntungan menjadi satu-satunya tujuan, karena apabila kita memfokuskan kepada keuntungan maka kita akan lalai mendefinisikan tujuan-tujuan kecil lainnya yang justru sebagai jembatan menuju tujuan tersebut.
Sebagai contoh apabila kita memulai usaha dibidang makanan sebaiknya tujuan utamanya adalah memberikan citarasa dan pelayanan yang prima kepada pelanggan. Ingat bahwa pelanggan yang puas akan kembali lagi dengan mengajak teman-teman atau sanak saudara mereka.
Yang perlu diperhatikan untuk pebisnis yang baru memulai usaha adalah pengawasan usaha secara intensif pada awal-awal usaha dibuka. Selain itu juga mesti memiliki ide-ide kreatif untuk mempertahankan keuntungan usaha selama beberapa tahun ke depan. Strategi dan rencana yang matang disertai pengamatan pasar yang akurat setidaknya dapat mengurangi kagagalan serta kerugian.
Apapun usaha Anda bekerjalah dengan penuh keyakinan, bersungguh-sungguh agar pelanggan atau konsumen merasa puas atas produk atau jasa yang kita jual. Jika semua ini dilakukan dengan maksimal dan penuh keikhlasan maka tujuan yang ingin dicapai berupa pundi-pundi uang akan mengalir dengan sendirinya. Sebaliknya jika kita ingin mengeruk keuntungan sebesar-besarnya dan meninggalkan tujuan-tujuan kecil dalam usaha maka bersiap-siaplah untuk gigit jari.

Senin, 04 Februari 2008

Bagaimana Kalau Tidak Punya Modal Sama Sekali????


Yah jawabannya Anda bisa mulai dengan menjadi broker atau perantara. Misalnya menjadi broker jual beli kendaraan, tanah atau rumah atau perantara bisnis persewaan kantor. Anda juga bisa menjadi perantara untuk mencarikan order bagi perusahaan lain seperti perusahaan percetakan, mencarikan peserta kursus atau pendidikan dan mencarikan order bagi siapa saja yang membutuhkan. Biasanya Anda tidak membutuhkan modal uang sepeserpun dan Anda akan mendapatkan penghasilan dari bisnis ini. Atau Anda juga bisa mendapatkan modal dengan cara ber-hutang. Kepada siapa ?. Yah, hutang yang paling enak adalah hutang kepada orang tua atau mertua, karena biasanya bersifat lunak dan tanpa bunga. Namun kita juga harus hati-hati dan tetap memegang komitmen untuk pengembalian atau bagi hasil tetap waktu. Ada beberapa prinsip dalam berhutang yang bisa saya sampikan kepada Anda, yaitu:
- Carilah hutang dari sumber-sumber yang mudah dan murah.
- Ber-hutanglah “hanya” untuk investasi yang produktif.
- Jika Anda harus membayar hutang, dahulukan hutang-hutang yang memiliki suku bunga paling tinggi.
- Janganlupakan perjanjian hutang piutang secara tertulis. Ini akan bisa melindungi kedua belah pihak dari kemungkinan perselisihan dikemudian hari.

Kamis, 24 Januari 2008

Yang Penting Jalan Dulu!!!! Tata Kemudian!!!!!

Teori bisnis mengatakan, bahwa sebelum memulai bisnis kita harus menata segalanya dan persiapkan serapi mungkin baru kemudian berjalan. Namun jika hal tersebut membuat Anda menjadi banyak berpikir dan banyak berhitung yang akibatnya menjadikan nyali bisnis Anda menciut, saya sarankan sebaiknya mulai dulu dan ditata kemudian. Artinya Anda harus memulai bisnis sebisa Anda (asal jalan dulu) setelah itu baru diatur manajemennya. Apa saja yang harus diatur ?
· Masalah Keuangan, jika disaat-saat awal Anda belum memiliki pembukuan yang bagus, segeralah dibuat pada saat usaha sudah berjalan. Jika perlu Anda bisa meminta bantuan praktisi akuntasi yang ada.
· Masalah SDM, segeralah atur hak dan kewajiban yang menyangkut karyawan. Ingatlah bahwa karyawan itu adalah asset yang harus dijaga.
· Masalah Produksi, seiring dengan makin banyaknya pesanan, Anda harus mulai mengatur proses produksi sebaik mungkin.
· Masalah Pemasaran, buatlah sistem pemasaran yang lebih baik (tertata rapi, terencana dan terukur).
· Masalah Perijinan, jika memungkinkan uruslah perijinan usaha sebelum usaha tersebut dijalankan, namun jika tidak memungkinkan bisa saja Anda jalan duluan dan kemudian mengurusnya kemudian. Setidaknya Anda harus memiliki dokumen-dokumen sebagai berikut:
a. Surat Keterangan Domisili yang bisa didapatkan di kelurahan setempat.
b. Akta Notaris untuk UD, CV, Firma atau PT yang Anda dirikan. Biasanya akta notaris juga dilegalisasi oleh Pengadilan Negeri Setempat.
c. Pengurusan Badan Hukum dari Menteri Hukum & Perundang-undangan.
d. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) yang bisa diurus di kantor pelayanan pajak setempat)
e. Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) dan Tanda Daftar Perusahaan (TDP) dari Departemen Perdagangan setempat
f. Jika diperlukan daftarkan perusahaan Anda ke asosiasi yang bisa mendukung kemajuan bisnis Anda, misalnya Asosiasi Waralaba Indonesia, Gabungan Penyelenggara Konstruksi Indonesia dan berbagai asosiasi yang lain.

Rabu, 23 Januari 2008

Apapun Rumusnya Kuncinya Cuma "Keberanian"

Jika ide bisnis sudah Anda dapatkan, tempat sudah tersedia dan rencana bisnis sudah ada. Maka segeralah mulai dijalankan. Karena se-brilian apapun ide Anda, se-strategis apapun tempat yang Anda miliki dan se-hebat apapun Business Plan yang Anda buat nggak akan ada gunanya jika Anda tidak segera memulainya. Banyak orang yang punya ide-ide dan gagasan besar, punya banyak uang dan punya perencanaan bisnis yang matang namun akhirnya gagal hanya karena tidak langsung memulainya. Makin lama dipikirkan, maka akan makin lama pula Anda memiliki keberanian untuk mulai. Menurut saya sih, langsung saja dimulai dari apa yang bisa Anda lakukan saat ini. Anda nggak perlu takut gagal, Anda nggak usah takut rugi dan Anda nggak usah takut tidak bisa. Yang penting jalan saja, gitu aja kok repot. Ibaratnya jika Anda ingin pandai berenang, maka Anda harus berani untuk masuk atau terjun kedalam air (kolam renang) tanpa harus menunggu Anda pintar berenang terlebih dahulu, jika Anda hanya maju-mundur (berani-tidak, berani-tidak, berani-tidak........) maka Anda nggak akan pernah bisa !, begitu juga dengan bisnis.

Senin, 21 Januari 2008

Pelajaran Berharga (Mengesampingkan Rasa Malu)

Barangkali kisah Milyader dari Thailand yang jatuh miskin dapat menjadi pendorong semangat bagi pewirausaha yang pernah atau sering mengalami kegagalan dari bisnis yang dijalankan. Milyader itu bukan saja menjadi miskin, melainkan kehilangan segala-galanya dalam krisis ekonomi yang terjadi di Asia pada tahun 1997. Dari semula seorang pialang saham dan pebisnis yang sukses, kini bangkrut. Hanya dalam sekejap mata, semua harta dan kekayaannya hilang disebabkan jatuhnya pasar properti di Thailand. Dia gagal mengembalikan pinjaman karena kondominium yang sudah dibangunnya tidak dapat dijual. Meskipun sudah dinyatakan bangkrut dan harus menanggung beban hutang yang besar, dia tetap gigih berusaha dan tabah membangun kembali kekaisaran bisnisnya yang sudah lenyap. Dia tidak mengambil jalan pintas dengan cara bunuh diri seperti yang mungkin dilakukan oleh pebisnis yang gagal. Sebaliknya, dia memulai bisnis secara kecil-kecilan, yaitu menjual sandwich (roti isi). Makanan itu dijajakan kemana-mana dengan berjalan kaki. Bagaimanakah perasaan kita jika harus melalui perjalanan hidup seperti yang dialami bekas milyader itu? Dari yang tadinya kaya raya menjadi miskin papa. Mungkin kita akan merasa malu dan tidak sanggup melakukan pekerjaan itu. Bukan seorang bekas milyader saja yang tidak akan sanggup melakukannya, bahkan anak muda yang mempunyai ijazah Sekolah Menengah Atas (SMA) pun tidak akan sanggup melakukan pekerjaan yang dianggap hina. Akan tetapi, tidak bagi bekas milyader tersebut, dia sanggup mengesampingkan perasaan malu, segan dan takut untuk memulai bisnis secara kecil-kecilan. Dia sadar, bisnis sandwich itu tidak memberikan jaminan kekayaan dan kesuksesan kepadanya. Namun jauh di sudut hatinya, tertanam sebuah keyakinan bahwa dengan ketekunan dan niat yang kuat, akan dapat bangkit kembali. Dalam waktu yang singkat, bekas milyader menjadi populer dan terkenal hingga diwawancarai oleh puluhan media cetak dan elektronik, baik dalam maupun luar negeri. Dia populer bukan karena sandwich yang dijualnya, melainkan semangat juangnya yang ingin keluar dari keadaan yang paling buruk.


Senin, 07 Januari 2008

Siapkan Diri Anda Untuk Menghadapi Keraguan


Keraguan untuk memulai Bisnis memang selalu ada, walau Anda sudah menyiapkan segala sesuatunya dengan baik. Itu wajar sekali. Masalahnya adalah bagaimana agar keraguan itu tidak sampai menghentikan langkah Anda untuk bergerak lebih maju. Cara untuk menghilangkan keraguan adalah Anda harus memiliki seorang mentor atau pembimbing seorang pengusaha yang telah sukses. Sering-seringlah bergaul dalam komunitas pengusaha. Maka keraguan Anda pun akan hilang dengan sendirinya.


Selamat Mencoba dan Sukses Untuk Anda