Bagi Anda yang saat ini sedang atau akan menjalankan usaha sangat penting untuk mengukur kekuatan dan kemampuan Anda, terutama terkait dengan modal yang Anda miliki. Ini dibutuhkan agar Anda bisa memprediksi "daya tahan" dalam menghadapi hempasan yang menyakitkan.
Sah-sah saja Anda punya ambisi untuk melakukan ekspansi, namun Anda harus terlebih dahulu mengukur kemampuan. Ingat keinginan usaha cepat menjadi besar, pada dasarnya masih merupakan suatu harapan (dream) yang menuntut kerja keras dan sedikit keberuntungan.
Banyak perusahaan besar yang mengawali usaha dari skala sangat kecil. Kisah sukses para taipan memang bukan sekedar mitos. Mereka dulu juga sengsara, kemudian secara gradual mengembangkan bisnis sampai menjadi imperium yang memiliki omzet triliunan rupiah.
Barangkali Cuplikan yang saya ambil dari harian kompas edisi 1 Februari 1995 (dimana konglomerat Eka Tjipta Widjaja menceritakan pengalaman bisnisnya) bisa memotivasi Anda untuk gigih berjuang untuk mencapai kesuksesan usaha Anda. Di dekat markas tentara Jepang, pada waktu negeri Sakura ini masih menduduki Indonesia antara tahun 1942-1945, Eka merencanakan berjualan makanan. Pukul empat subuh ia sudah berada di lokasi, menyiapkan kaleng bekas minyak tanah untuk tempat air, tungku kecil, membawa kopi, gula dan bahan-bahan lainnya. Semua peralatan itu dipinjam dari ibunya. Enam ekor ayam dipinjam pula dari ayahnya. Ayam itu dimasak menjadi ayam putih gosok garam. Dari teman-temannya, Eka Tjipta yang masih miskin itu juga meminjam bahan-bahan lain seperti wiski, brendi dan anggur. Jam tujuh pagi, Eka siap berjualan. Sampai jam sembilan tidak ada pembeli satupun. Melihat kondisi tersebut Eka memutuskan untuk mendekati komandan tentara dan mentraktir sang Komandan untuk makan di warungnya. Setelah mencicipi seperempat ayam komplit dengan kecap cuka dan bawang putih, minum dua teguk wiski gratis, komandan itu mengucapkan terima kasih. Kemudian setelah itu, semua anak buah komandan dan tawanan perang diperbolehkan makan di warung Eka. Strategi marketing Eka Tjipta itupun berjalan dengan sukses.
Empat puluh tahun kemudian, Eka Tjipta tumbuh menjadi salah satu konglomerat besar di Indonesia. Ia membesarkan group Sinar Mas yang memproduksi minyak goreng dan menguasai ratusan ribu hektar perkebunan Kelapa Sawit. Tetapi tidak banyak yang paham kalau dulu sang konglomerat pernah berbisnis dengan ayam dan wiski pinjaman.
Intinya jangan memulai usaha dari skala yang besar, karena nasib banyak orang akan Anda pertaruhkan seandainya Anda mengambil risiko terlalu besar pada usaha baru Anda. Kecuali Anda sudah menggeluti bisnis itu beberapa waktu lamanya, sehingga Anda mengenali betul saat-saat yang paling tepat untuk ekspansi. Dan Anda sudah memahami seberapa besar pengaruh tambahan modal terhadap produktivitas usaha Anda.
Salam Sukses Selalu