Selasa, 19 Juni 2012

10 Ide Bisnis Gila Bernilai Triliunan Rupiah

img
Ada yang bilang kesempatan hanya datang sekali. Tapi bagi pemilik ide-ide bisnis brilian, kesempatan bisa datang berkali-kali. Pitching bisnis mudah diperoleh, tapi mewujudkan ide-ide brilian Anda menjadi nyata adalah sesuatu yang baru, beda dan susah-susah gampang.

Banyak pengusaha yang hanya bermula dari sebuah ide sederhana berhasil secara efektif menyulap 'khayalan' mereka jadi bisnis super menguntungkan. Nama-nama seperti Bill Gates, Larry Ellison dan Mark Zuckerberg biasanya langsung muncul di benak kita begitu memikirkan pebisnis yang kaya raya dari ide sederhana mereka.

Anda tidak harus tinggal di Silicon Valley atau Seattle untuk mengubah ide Anda jadi ratusan milyar rupiah. Jadi, apa yang harus kita lakukan? Mungkin cerita berikut ini bisa menjadi inspirasi Anda. Inilah sepuluh orang kaya yang berhasil mewujudkan idenya jadi bisnis bernilai ratusan milyar, dilansir dari CNBC, Selasa (19/6/2012):

1. Chris dan Robin Sorensen Firehouse Subs

img

Chris and Robin Sorensen masih bekerja sebagai pemadam kebakaran di Florida ketika mereka punya ide membuka kedai sandwich berdasarkan sejarah 200 tahun keluarganya memadamkan api. Pada 1994, mereka meminjam kartu kredit saudara ipar Robin dan membuka kedai pertamanya. Kedai ini didekorasi dengan peralatan pemadam api dan lukisan dinding buatan tangan sehingga mirip dengan suasana gedung pemadam kebakaran setempat.

Kini Firehouse Subs sudah jadi bisnis waralaba yang sangat populer dengan 514 lokasi outlet dan waralaba di seluruh AS. Pada 2011, Firehouse Subs meraup total penjualan US$ 284,9 juta (Rp 2,5 triliun).

2. Mary Ellen Sheets Two Men and a Truck

img

Mary Ellen Sheets tidak pernah membayangkan bahwa pekerjaan mengangkut sampah bisa jadi perusahaan bernilai ratusan juta dolar. Di awal 1980an, putra Sheet yakni Jon dan Brig Sorber mulai kerja serabutan di lingkungan tempat tinggalnya. Menggunakan truk pickup untuk mengangkut sampah, menyapu halaman orang dan memindahkan furnitur.

Saat Jon dan Brig Sorber kuliah, panggilan telepon terus datang. Maka Mary Ellen mempekerjakan dua pria dan beli satu truk lagi seharga US$ 350. Pertamanya hanya hobi, tapi di akhir 1980an Mary Ellen memutuskan berhenti kerja untuk fokus mengurus bisnisnya. Dia juga nekat membuat waralaba.

Saat ini Two Men and a Truck punya 224 lokasi di 34 negara bagian. Brig telah menggantikan ibunya sebagai CEO namun Mary Ellen masih menjabat sebagai anggota direksi dan Jon sebagai eksekutif. Pada 2011, Two Men and a Truck meraup penjualan sebesar US$ 220 juta.

3. Bert dan John Jacobs Life is Good

img

Bert dan John Jacobs merancang kaus pertama mereka pada 1989 dan menjualnya di jalanan Boston serta kampus-kampus sepanjang East Coast/pesisir timur. Namun sudah lima tahun, kesuksesan tak kunjung menghampiri. Lalu pada 1994, mereka mendapat ide memakai desain tokoh kartun bernama Jake dan moto "Life is Good". Orang-orang sepertinya langsung terkesima dengan pesan sederhana tentang optimisme ini. Kaus "Life is Good" langsung laku keras di setiap pameran jalanan setempat dan peritel sangat tertarik dengan kaus ini.

Kini wajah Jake dan moto "Life is Good" tak hanya bisa dijumpai di atas kaus. Kita bisa menemukan Jake dan karakter lainnya tersenyum di berbagai produk. Mulai dari cangkir kopi hingga tali kekang anjing peliharaan. Kehidupan Bert dan John kini sekarang tentu sangat baik dengan meledaknya bisnis mereka yang meraup penjualan US$ 100 juta sepanjang 2011.

4. Geoff, Dave dan Catherine Cook myYearbook

img

Dua bersaudara Dave dan Catherine Cook baru saja pindah ke SMA baru ketika mendapat ide tentang buku tahunan online untuk bertemu teman-teman baru. Sebagai permulaan, mereka minta bantuan saudaranya, Geoff Cook yang sudah merintis dan menjual sebuah bisnis semasa kuliah. Pada 2005, Geoff jadi investor pertama dan CEO myYearbook. Hanya dalam 9 bulan pertama, situs ini punya satu juta pengguna. Seiring terus berkembangnya perusahan, myYearbook meninggalkan lingkungan sekolah dan menghubungkan orang-orang secara umum.

Pada November 2011, situs jejaring sosial Quepasa membeli myYearbook senilai US$ 100 juta dalam bentuk tunai dan saham. Pada Juni 2012, myYearbook melakukan rebranding sebagai MeetMe. Ketiga bersaudara Cook masih bekerja di perusahaan ini dengan Geoff sebagai CEO. Langkah besar berikutnya bagi MeetMe adalah merjer dengan Quepasa yang akan melipatgandakan jumlah pengguna dari 40 menjadi 80 juta orang, menurut Geoff Cook.

5. Jennifer Telfer Pillow Pets

img

Ide Pillow Pets muncul setelah Jennifer Telfer melihat putranya meremukkan boneka-boneka supaya bisa ditiduri seperti bantal. Dia kemudian menciptakan boneka hewan yang bisa dilipat menjadi bantal empuk. Jennifer dan suaminya memutuskan untuk menjual produk-produk ini pada 2003 melalui perusahaannya sendiri, CJ Company.

Mereka mulai menjajakannya di kios mal selama musim liburan. Di akhir tahun, Jennifer memperkenalkan Pillow Pets di sebuah acara dan nyaris semua dagangannya laris manis. Sejak itu, boneka empuk ini luar biasa populer dan mencatat penjualan US$ 300 juta pada 2010.

6. Tom dan Kate Chappell Tom's of Maine

img

Tom dan Kate Chappell pindah ke Maine pada 1968 dengan harapan menyederhanakan kehidupan mereka. Ketika mereka menyadari betapa sulitnya menemukan makanan dan produk natural tanpa proses pengawet atau tambahan bahan kimia, Tom dan Kate memutuskan membuat dan menjual barang-barang yang mereka cari untuk dirinya sendiri. Mereka meminjam US$ 5.000 untuk memulai Tom's of Maine pada 1970 dan menyalurkan shampo serta produk perawatan tubuh lainnya ke toko-toko makanan natural.

Terobosan mereka baru tiba lima tahun kemudian saat mereka meluncurkan produk andalannya, pasta gigi Tom's of Maine. Pada 1999, penjualan melampaui US$ 40 juta dan pada 2006, Colgate Palmolive membeli 84% kepemilikan Tom's of Maine seharga US$ 100 juta. Kini pasutri Chappell punya usaha baru, Rambler's Way Farm yang memproduksi garmen dari wol.

7. Jim Koch Boston Beer Company

img

Bir sudah mendarah daging dalam diri Jim Koch. Ayahnya merupakan brewer/ pembuat bir generasi kelima, namun Jim meninggalkan bisnis keluarganya ketika banyak pengusaha bir besar mengambil alih pasar. Jim kembali ke akarnya ketika dia melihat orang-orang menginginkan sesuatu yang berbeda. Lalu dia mengorek-ngorek resep lama sang kakek dan mulai meracik minuman di dapurnya.

Ketika sampel minumannya sudah sempurna, Jim mengundurkan diri dari pekerjaannya sebagai konsultan manajemen dan keliling dari bar ke bar di Boston untuk menjual Samuel Adams Boston Beer Lager. Saat ini, perusahaan Jim merupakan produsen bir terbesar dengan lebih dari 30 gaya bir berbeda. Birnya masih menggunakan bahan-bahan alami seluruhnya yang dipilih sendiri oleh Jim dari berkeliling dunia. Bir ini diracik menggunakan metode pembuatan tradisional.

Kerja keras Jim berbuah manis. Perusahaan ini mengatakan, sudah memenangkan banyak penghargaan di kompetisi cicip bir lebih banyak daripada produsen bir lainnya di dunia. The Boston Beer Company membukukan pendapatan persih US$ 513 juta pada 2011.

8. Joel Glickman KNEX

img

Ini terjadi di sebuah resepsi pernikahan. Joel Glickman, pria berusia 50 tahun yang bekerja untuk usaha keluarganya di bidang plastik sedang duduk di meja dan mulai memotong lalu menyambungkan serangkaian sedotan menjadi satu. Ciptaannya ini memberi dia ide tentang mainan konstruksi plastik dan ide ini segera menjadi obsesi. Setelah ditolak Hasbro dan Mattel, Gickman memutuskan mengambilkan resiko besar dan mundur dari usaha plastik keluarganya untuk membuat mainannya sendiri.

Pada 1993, tak lama setelah K'NEX diluncurkan di pasar, pendiri Toys R Us' mengatakan produk Joel adalah hal terbaik yang pernah dilihatnya selama bertahun-tahun. Empat tahun kemudian, penjualan mainan K'NEX sudah berkembang hingga sekitar US$ 100 juta. Glickman pensiun, tapi ketika bisnis memburuk dia kembali bekerja dan bisnisnya meledak lagi. Perusahaan memperkirakan penjualan mereka mencapai US$ 100 juta pada 2012.

9. Jim McCann 1-800-FLOWERS.COM

img

Jim McCann adalah seorang bartender dan pekerja sosial yang mencari cara supaya ada tambahan penghasilan. Kemudian dia membeli sebuah toko bungan seharga US$ 10,000 pada 1976. Bisnisya pun segera berkembang hingga 13 outlet di area New York. Namun belum begitu meledak hingga Jim membeli nomor telepon 1-800-FLOWERS pada 1986. Perusahaan McCann merupakan yang pertama kalinya menggunakan nomor telepon seperti itu dan ide marketing sederhana ini membuktikan keampuhannya.

Jim juga memastikan tidak pernah ketinggalan teknologi sehingga dia termasuk orang pertama yang memanfaatkan internet sedini mungkin pada 1991. 1-800-FLOWERS go public dan menambahkan .com ke dalam namanya. Perusahaan yang berekspansi dengan mengakuisisi perusahaan seperti The Popcorn Factory dan Fannie May ini melaporkan total pendapatan US$ 689.8 juta di tahun keuangan 2011.






10. Sara Blakely Spanx

img

Suatu malam, Sara Blakely memotong ujung stokingnya dan dari sinilah ide Spanx lahir. Berbekal tabungan US$ 5.000, Blakely melakukan riset. menulis patennya untuk stoking tanpa kaki dan berkeliling North Carolina memohon para pemilik pabrik untuk membuatkan produknya. Sebagian besar mengatakan, produk Blakely tidak akan laku. Namun ada satu pemilik pabrik yang memutuskan untuk mencoba dan membantu Blakely mewujudkan ide gilanya.

Pada 2000, sampelnya sudah disempurnakan dan Blakely mulai mendekati pembeli department store kelas atas. Dalam tiga bulan pertama, Blakely menjual lebih dari 50,000 pasang stoking tanpa kaki hanya dari belakang apartemennya. Kini ide gila Blakely sudah berkembang menjadi serangkaian produk lengkap yang terjual di seluruh dunia. Pada Maret lalu, Blakely masuk dalam daftar Forbes World's Billionaires 2012 dengan perkiraan nilai perusahaannya nyaris mencapai US$ 250 juta.










Selasa, 05 Juni 2012

5 Cara LipatGandakan Investasi Anda

img
Jakarta - Mendengar kata 'melipatgandakan investasi' selalu terdengar menarik di telinga investor. Mungkin hal itu datang dari hati kecil setiap investor yang ingin investasinya tumbuh lebih cepat.

Banyak sumber yang bisa Anda ikuti dalam melipatgandakan investasi, bisa itu dari ngobrol-ngobrol bersama teman, info dari orang dalam sampai tips dari perencana keuangan yang andal.

Semuanya bisa Anda ikuti sesuai dengan cara yang dirasa paling tepat dan efektif. Tetapi perhatikan dan targetkan investasi Anda, jangan sampai serakah dan tidak punya batas, yang seperti ini ujung-ujungnya malah bisa hilangnya investasi Anda.

Berikut ini adalah pola dan cara yang bisa anda jadikan pakem untuk memberi nilai tambah dalam investasi Anda, seperti dikutip dari Investopedia, Selasa (5/6/2012).

1. Cara kuno, bersabar

img

Investor kawakan yang sudah puluhan tahun berinvestasi biasanya memilih cara klasik ini, karena mereka merasa tidak perlu tergesa-gesa dan pertumbuhan investasi itu butuh waktu.

Jika Anda merasa cara ini cocok, maka Anda bisa mulai mencari saham-saham bluechip yang masih murah atau surat utang alias obligasi perusahaan yang sedang naik daun. Meski nilai investasi Anda tidak akan berlipat ganda hanya dalam setahun, tapi secara perlahan tapi pasti menuju ke arah sana.

Anggaplah saham bluechip Anda tumbuh 10% per tahun dan imbal hasil obligasi 6%, maka dalam jangka waktu sekitar 8-10 tahun investasi Anda akan mulai berlipat ganda.

2. Cara berpikir terbalik

img

Ketika orang lain panik jual saat pasar saham jatuh, sebenarnya ini kesempatan bagi mereka yang berpikir terbalik untuk mulai mengkoleksi saham dengan harga yang murah. Cara berpikir terbalik seperti ini tidak hanya bisa diterapkan di pasar saham. Mencari instrumen investasi di saat belum ngetrend juga termasuk hal yang sama.

Ketika Anda menemukan saham perusahaan yang punya potensi tinggi tiba-tiba terkena koreksi tajam, inilah kesempatan Anda memiliki saham bagus di harga murah, akan Anda harus lakukan riset terlebih dahulu dan jangan sembarang beli.

Cara paling klasik untuk mengetahui apakah saham itu sudah murah adalah melalui rasio price-to-earnings (PER) dan nilai buku perusahaan itu sendiri. Ketika harga sahamnya sudah turun di bawah garis historis tersebut, investor pintar punya kesempatan untuk melipatgandakan uangnya.

3. Cara aman

img

Bagi Anda yang merasa nyaman hanya dengan investasi yang biasa-biasa saja, risiko kecil dan imbal hasil yang standar, cara amanlah yang harus ditempuh. Salah satunya melalui tabungan dana pensiun atau surat utang pemerintah.

Kedua instrumen itu punya imbal hasil yang tidak terlalu besar tetapi relatif lebih aman. Uang anda akan berlipat ganda, tapi perlu waktu, tidak bisa tergesa-gesa.

4. Cara spekulatif

img

Cara lambat dan perlahan mungkin cocok bagi kebanyakan investor, tapi jangan salah, segelintir investor akan bosan dan tertidur di tengah jalan jika memakai cara ini. Jenis investor seperti ini adalah yang menyukai tantangan.

Mereka suka berinvestasi jangka pendek dengan imbal hasil yang cepat didapat meski tidak besar. Jika Anda merasa cara ini cocok, ada beberapa instrumen investasi yang cocok, salah satunya adalah saham di pasar modal.

Dengan berinevstasi di pasar modal, Anda bisa banyak melakukan spekulasi, terutama untuk trading harian. Beli pagi hari di harga murah, berharap sore nanti harganya naik.

5. Cara terbaik

img

Cara yang terbaik bagi beberapa investor bukan berarti cocok bagi orang lain. Tapi setidaknya ada cara yang dianggap paling baik diantara investasi yang lain. Salah satunya adalah menabung di dana pensiun.

Memang hasilnya tidak akan tinggi seperti saham atau obligasi, tapi mengumpulkan uang di dana pensiun sudah terbukti aman dan banyak digunakan orang dalam melipatgandakan uangnya.





Negara Dengan Jumlah Milyuner Terbanyak

Jakarta - Nilai kekayaan global di 2011 tumbuh 1,9% menjadi US$ 122,8 triliun, terbesar dikuasai para milyuner. Negara mana saja yang paling banyak memiliki milyuner di dunia?

Lembaga Bolton Consulting Group (BCG) dalam laporannya menyatakan, kenaikan kekayaan global di 2011 melambat dibandingkan 2010 yang naik 6,8%. Perlambatan tersebut terutama karena ketidakpastian ekonomi global.

"Total jumlah rumah tangga milyuner di 2011 mencapai 12,6 juta di seluruh dunia, naik sekitar 0,9%," demikian isi laporan BCG yang dikutip, Senin (4/6/2012).

Berikut jumlah negara dengan rumah tangga milyuner terbanyak:
  1. AS jumlahnya 5,134 juta, turun dari 2010 sebesar 5,263 juta
  2. Jepang jumlahnya 1,587 juta, turun dari 2010 sebesar 1,640 juta
  3. China jumlahnya 1,432 juta, naik dari 2010 sebesar 1,239 juta
  4. Inggris jumlahnya 411 ribu, sama dengan 2010
  5. Jerman jumlahnya 345 ribu, naik dari 2010 sebesar 320 ribu
  6. Swiss jumlahnya 322 ribu, naik dari 2010 sebesar 317 ribu
  7. Italia jumlahnya 270 ribu, turun dari 2010 sebesar 274 ribu
  8. Taiwan jumlahnya 246 ribu, turun dari 2010 sebesar 247 ribu
  9. Hong Kong jumlahnya 212 ribu, turun dari 2010 sebesar 209 ribu
  10. Prancis jumlahnya 200 ribu, turun dari 2010 sebesar 199 ribu

Sementara dari sisi persentase terhadap keseluruhan jumlah penduduk, persentase rumah tangga milyuner di Singapura paling tinggi yaitu 17% dengan nilai kekayaan US$ 1 juta. Kemudian diikuti Qatar 14,3%, Kuwair 11,8%, dan Swiss 9,5%.

Selain itu BCG juga mendata negara yang memiliki jumlah rumah tangga super kaya dengan kekayaan mencapai US$ 100 juta. Berikut daftar negara dengan jumlah rumah tangga super kaya terbanyak di 2011:
  • AS dengan jumlah 2.928, turun dari 2010 sebanyak 2.989
  • Inggris dengan jumlah 1.125, sama dengan 2010
  • Jerman dengan jumlah 807, sama dengan 2010
  • Rusia dengan jumlah 686, naik dari 2010 sebanyak 607
  • China dengan jumlah 648, naik dari 2010 sebanyak 538


(dnl/ang)

Minggu, 29 April 2012

Pengusaha Sukses Asia Usia di Bawah 50 Tahun

Berambisi, bersemangat tinggi dan berusia dibawah 50 tahun adalah persamaan 10 pengusaha sukses di kawasan Asia ini. Sebagian merupakan pengusaha di industri internet sementara sisanya bergerak di dunia penerbangan, makanan, penambangan batu bara, perkakas elektrik dan perlengkapan olahraga. Lima diantara mereka berasal dari China dan lima pengusaha lainnya dari Pakistan, Malaysia, Jepang, Singapura dan Indonesia.

Daftar yang dikeluarkan oleh Forbes ini menempatkan Yusaku Maezawa, pengusaha Jepang berusia 35 tahun sebagai yang termuda. Dan sama seperti tipekal pengusaha sukses pada umumnya, Maezawa terkenal sebagai sosok yang murah hati. Saat negerinya diguncang gempa dan tsunami pada Maret lalu, ia mendonasikan US$ 3,7 juta untuk para korban bencana.

Untuk mengetahui siapa saja yang menduduki singgasana 10 besar pengusaha sukses Asia under 50, simak ulasan berikut.

#10. Zhou Hongyi, 41

Pengusaha asal Beijing ini adalah pendiri sekaligus pemimpin perusahaan bernama Qihoo 360 (dalam bahasa Indonesia Qihoo berarti “macan ajaib”). Perusahaannya yang telah berusia 6 tahun itu merupakan provider security software terbesar di China dan telah tercatat dalam bursa saham New York pada Maret lalu.

#9. Yusaku Maezawa, 35

Perusahaan Maezawa didirikan di Chiba, Jepang, dan bernama Start Today. Bisnisnya bergerak di bidang penjualan baju yang dioperasikan secara online di laman Zozotown. Start Today yang diluncurkan pada 2004 itu sukses meraup pendapatan sebesar US$ 290 juta.

#8. Vikram Chand, 47

Chand adalah CEO Vega Food, perusahaan penyedia makanan kemasan yang bermarkas di Singapura. Bersama Vega Food, Chand telah sukses memasarkan produknya ke 24 negara di benua Afrika.

#7. Tony Fernandes, 47

Fernandes adalah founder sekaligus CEO maskapai penerbangan Malaysia, AirAsia, plus pemilik Tune Group. Berkat kesuksesannya mengelola maskapai penerbangan yang identik dengan tiket berharga murah itu, Fernandes dinobatkan sebagai Asia Businessman of the Yearoleh Forbes pada 2010 lalu.

#6. Monis Rahman, 41

Pengusaha Pakistan ini adalah founder dan CEO Naseeb Network Inc. Melalui laman Rozee.pk, Rahman sukses mengembangkan situs pencarian kerja hingga menjadi yang terbesar di negerinya dengan 500.000 unique visitor per bulannya.

#5. Jack Ma, 47

Pengusaha China ini adalah founder dan CEO Alibaba Group. Perusahaan yang berlokasi di Hangzou itu memiliki jaringan e-commerce terbesar di negerinya.

#4. Garibaldi Thohir, 45

garibaldi_thohir

Pengusaha Indonesia ini adalah CEO Adaro Energi, perusahaan tambang batu bara yang mengoperasikan secara tunggal penambangan di Tabalong, Kalimantan Selatan dengan cadangan 4,4 miliar ton. Di tanah air, Adaro Energi adalah perusahaan tambang batu bara terbesar kedua setelah PT Kaltim Prima Coal. Sementara di dunia, Adaro Energi merupakan perusahaan dengan penambangan tunggal terbesar keempat.

#3. Don Gao, 45

Sebagai pendiri dan CEO Positec Group, Gao terbilang sukses mengendalikan perusahaan yang berlokasi di Suzhou, China. Bisnisnya bergerak di bidang penyediaan perkakas teknik serta elektrik untuk Black & Decker.

#2. Ding Wuhao, 45

Wuhao adalah Presiden dan Direktur Eksekutif 361 Degrees International. Perusahannya yang bermarkas di Jinjiang City, China, ini menyediakan perlengkapan olahraga dengan target market anak muda.

#1. Charles Chao, 45

Pengusaha asal China ini adalah Presiden sekaligus CEO Sina Corp. Portalnya yakni Sina Weibo, microblogging China yang serupa Twitter, merupakan situs paling populer dan memiliki lebih dari 200 juta pengguna terdaftar per Agustus 2011.

sumber : ciputraentrepreneurship

Kisah Perjalanan The Body Shop Hingga Mendunia

Secara Singkat:
Tanggal Lahir: 23 October 1942
Tanggal Wafat: 10 September 2007
Suami: T. Gordon Roddick, 1970
Anak: Justine 1969, Samantha 1971
Cucu: Maiya Hopi 1994, Atticus-Finch 1998, Osha Sophia Bluebell 1998
Pendidikan: Maude Allen Secondary Modern School for Girls, Littlehampton;
Newton Park College of Higher Education, Bath




Karir 1962-76
Perpustakaan International Herald Tribune, Paris
Guru mengajar Inggris dan Sejarah, Inggris
Departermen Hak Asai Manusia di Organisasi Buruh Internasional atau International Labor Organization (ILO), berpusat di PBB, Jenewa
Pemilik dan Manajer sebuah restoran dan hotel di Littlehampton
Membuka The Body Shop di Brighton, West Sussex, Inggris pada tanggal 26 Maret 1976


Pengurus Yayasan/Anggota Dewan
Sejak 1984 The Body Shop International Plc
Sejak 1989 Yayasan The Body Shop
Sejak 1994 Majalah Mother Jones – Yayasan untuk Perkembangan Nasional, Amerika Serikat
1996 - 1997 Pemerhati Hak – hak Asasi Manusia, Amerika Serikat
Sejak 1999 Perkumpulan The Ruckus, Amerika Serikat
Sejak 2003 Yayasan Perdamaian Jaman Nuklir, Amerika Serikat



Penyokong
Sejak 1991 Perguruan Tinggi Schumacher untuk Pendidikan Skala Manusia
Sejak 1994 Asosiasi untuk Pembentukan Spiritual
Sejak 1996 Body and Soul (wanita dan keluarga dengan HIV dan AIDS)
Sejak 1998 EMMA (Ethnic Minority Media Awards) atau Penghargaan Media Etnik Minoritas
Sejak 2002 Yayasan Pendidikan Findhorn
Sejak 2002 My Acre Of Africa, Afrika Selatan
Sejak 2004 The Forgiveness Project
Sejak 2007 Yayasan The Hepatitis C
Sejak 2007 Emmaus Hampshire


Penghargaan Yang Diterima
1984 Veuve Clicquot Pengusaha Wanita Tahun Ini
1988 OBE - Order of the British Empire
1988 British Association of Industrial Editors, Komunikator Tahun Ini
1991 Penghargaan Center for World Development Education's World Vision, Amerika Serikat
1991 Penghargaan The Financial Evening Standard Outstanding Entrepreneur Analysis
1992 Pemimpin Usaha Tahun ini National Association of Women Business Owners (US)
1993 Penghargaan Lingkungan Hidup Australia dari Yayasan Banksia
1993 Penghargaan Peraih Lingkungan Hidup Meksiko
1993 Medali National Audubon Society Medal, Amerika Serikat
1994 Penghargaan Botwinick untuk Etika Berbisnis, Amerika Serikat
1994 Penghargaan Tahunan Kepemimpinan Bisnis dari University of Michigan, Amerika Serikat
1994 Penghargaan Bisnis Daily Express/Moet & Chandon
1995 Penghargaan tahun pertama Kekuatan wanita dari Pusat Pengembangan Bisnis Wanita, Amerika Serikat
1996 Penghargaan Kepemimpinan dari Pusat Wanita, Amerika Serikat
1996 Penghargaan Prestasi dari Yayasan The Gleitsman, Amerika Serikat
1996 Dermawan Tahun ini dari Institute of Charitable Fundraising Managers (Inggris)
1997 United Nations Environment Programme (UNEP), Honouree, Eyes on the


Lingkungan Hidup
1998 Penghargaan Desain Pemasaran Retail
1999 Penghargaan Inggris Lingkungan Hidup & Media
1999 Ketua Wiper-Away of Ogoni Tears, sebuah Gerakan Keselamatan Masyarakat Ogoni, Nigeria
2001 International Peace Prayer Day Organisation's Woman of Peace
2003 DBE (Dame Commander of the British Empire)



Biografi
Anita dilahirkan di Littlehampton, sebuah kota di tepi pantai Inggris pada tahun 1942, anak dari pasangan imigran asal Italia. Ia mengembangkan suatu kesadaran kuat akan pencabutan moral di usia muda setelah membaca buku tentang the Holocaust pada usia 10 tahun. Ia dilatih menjadi seorang guru tapi sebuah kesempatan mendapatkan pendidikan di kibbutz di Israel lambat laun berubah menjadi sebuah perjalanan keliling dunia. Segera setelah ia kembali ke Inggris, ibunya memperkenalkannya ke seorang pria muda asal Skotlandia bernama Gordon Roddick. Pertalian mereka terjadi begitu cepat. Mereka membuka restoran pertama bersama – sama, kemudian sebuah hotel di Littlehampton. Mereka menikah pada tahun 1970 dan memiliki 2 orang anak.

Anita memulai The Body Shop® pada tanggal 26 Maret 1976 semata – mata untuk menciptakan mata pencaharian untuk dirinya dan kedua putrinya, disaat Gordon melakukan perjalanan keliling Amerika. Ia sama sekali tidak terlatih dan tidak punya pengalaman dan trik bisnis yang ia miliki hanyalah nasihat dari Gordon untuk melakukan penjualan sebanyak £300 selama seminggu. Anita melihat kewiraswastaan sebagai suatu kelangsungan hidup, dan percaya bahwa hal tersebut memelihara pikiran kreatif. Menjalankan tokonya yang pertama telah mengajarkan bahwa bisnis bukanlah tentang ilmu finansial tapi juga tentang perdagangan: membeli dan menjual dan tentang menciptakan sebuah produk atau layanan yang bagus sehingga orang – orang mau membayar untuk mendapatkannya. Sebagai wasiat dari keyakinan bisnis yang beliau miliki, selama lebih dari 30 tahun The Body Shop® saat ini adalah bisnis multi lokal dengan lebih dari 2,200 toko di 55 pasaran yang berbeda. Dan dia selalu mengklaim bahwa dia tidak tahu bagaimana caranya dia bisa sampai ke tahap tersebut!

Bukan hanya sekedar karena kebutuhan ekonomi saja yang menginspirasi kelahiran The Body Shop®. Perjalanan – perjalanan yang dulu pernah ia lakukan membuatnya kaya akan pengalaman. Ia pernah menghabiskan waktu bersama masyarakat petani dan nelayan, dan melakukan perawatan tubuh untuk wanita dari seluruh penjuru dunia. Penghematan yang dilakukan oleh ibunya selama tahun peperangan membuatnya bertanya – tanya tentang kebiasaan – kebiasaan menjual barang secara eceran. Mengapa membuang wadah yang bisa diisi kembali? Dan mengapa membeli sesuatu melebihi yang anda gunakan? Ia bersikap seperti ibunya saat Perang Dunia II. The Body Shop® memakai ulang semuanya, mengisi ulang semuanya dan mendaur ulang semua yang bisa didaur ulang. Yayasan The Body Shop di bidang aktivis lingkungan terbentuk dari ide – ide ini.

Ia menyadari bahwa kesuksesan merupakan lebih dari sekedar ide bagus. Tapi merupakan masalah waktu juga. The Body Shop® muncul disaat Eropa mencoba menjadi ‘hijau’. The Body Shop® selalu dikenali dari warnanya yang hijau, tapi hanya itulah warna yang bisa mereka temukan untuk menutup dinding toko pertama mereka, yang basah dan bulukan. Ia membuka toko keduanya dalam waktu 6 bulan, disaat Gordon kembali ke Inggris. Ia muncul dengan ide untuk ‘mengatur keuangan sendiri’ untuk toko – toko baru, yang memicu pertumbuhan jaringan pengguna hak paten dari The Body Shop® yang tersebar di seluruh dunia. Perusahaan ini menjadi milik publik pada tahun 1984. Banyak penghargaan ia raih, dan seperti yang ia klaim; beberapa ia mengerti, beberapa ada yang tidak dan beberapa ia berpikir bahwa ia memang pantas mendapatkannya.

Anita percaya bahwa bisnis punya niat untuk berbuat kebaikan. Itulah mengapa Pernyataan Misi dari The Body Shop® terbuka dengan komitmen yang menolak, ‘Untuk mendedikasikan bisnis kami untuk mencapai perubahan sosial dan lingkungan.’Toko – toko dan rangkaian produk digunakan untuk membantu mengkomunikasian permasalahan hak asasi manusia dan lingkungan.

Pada tahun 1993 ia bertemu dengan delegasi dari masyarakan Ogoni dari Nigeria. Mereka sedang mencari keadilan dan perbaikan melawan perusahaan minyak multinasional Shell yang sedang mengambil alih lahan mereka untuk ekplorasi dan produksi minyak. Bekerja sama dengan NGO’s lain, mereka merubah kampanye mereka menjadi sebuah perayaan perkara internasional. Tragisnya, tokoh utama dari masyarakat Ogoni, Ken Saro-Wiwa dan 8 orang masyarakat Ogoni, dieksekusi pada tahun 1995 oleh Pemerintahan Nigeria. Namun kampanyenya terus berjalan dan 19 orang masyarakat Ogoni yang sempat ditawan akhirnya dibebaskan. Pada tahun 1997, setelah 4 tahun tekanan tanpa henti, Shell mengeluarkan perjanjian pengoperasian yang direvisi tentang hak asasi manusia dan ketahanan pembangunan. Setahun kemudian, mereka meluncurkan ‘Keuntungan dan Prinsip’ kampanye periklanan yang mendeklarasi pengakuan mereka terhadap minat pada 'sebuah kelompok pemegang saham yang lebih besar dalam bisnis kami'. Ia ingin The Body Shop ikut terlibat dalam membuat Shell untuk berpikir bahwa merupakan sesuatu hal yang penting untuk menjadi perusahaan yang memikirkan masyarakat sekitar.

Pada September 2001 Anita menggabungkan kekuatan The Body Shop® dan Greenpeace, dan ribuan organisasi lain dan pelanggan individu, dalam kampanye internasional untuk meningkatkan kesadaran akan hubungan antara pembakaran bahan bakar fosil dan pemanasna global, dan alternatif lain yang tersedia termasuk menggunakan bahan bakar yang bisa diperbaharui seperti tenaga angin dan matahari.

Salah satu kunci utama dimana bisnis dan keinginan individu dapat tergabung adalah melalui Community Trade. Pelopor dalam pertukaran yang adil di insdustri kosmetik, The Body Shop® merupakan perusahaan kosmetik pertama yang mengembangkan hubungan dengan masyarakat dengan tujuan mendapatkan bahan – bahan dan aksesoris alami. Diluncurkan lebih dari 20 lalu Anita melihat ke depan program ini, pada awalnya berjudul "Trade - Not Aid". Dimulai dengan satu pemasok di India, program Community Trade kami saat ini beroperasi dari Brazil sampai Zambia di lebih dari 20 negara dan menghasilkan penghasilan penting untuk lebih dari 15,000* orang di seluruh dunia. Anita sadar bahwa hubungan pertukaran dengan The Body Shop tidak akan membuat para petani menjadi kaya secara finansial, namun bisa membuat mereka mempertahankan cara hidup mereka dan melalui bantuan pengoperasian, kemandirian dapat diraih.

Salah satu contoh pemasok Community Trade adalah Tungteiya di Ghana, dimana Anita dan The Body Shop® Foundation memberikan bantuan awal untuk membantu menyediakan mesin penggiling dan penghancur tanaman kacang untuk membantu menghasilkan ekstrak shea butter – ini untuk pertama kalinya membantu wanita di daerah Tamale untuk mendapatkan pendapatan yang rutin, membayar uang sekolah, perawatan kesehatan, membangun dan memperbaiki rumah mereka. Juga membantu membangun 10* sekolah dan membayar sekaligus guru dan peralatan sekolahnya, dan wilayahnya bisa menikmati air dan kakus yang lebih aman. Di negara yang 43%* populasinya tinggal dibawah garis kemiskinan Bank Dunia, dan lahan pekerjaan sangat terbatas, cerita Asosiasi Tungteiya Shea Butter bisa sangat menginspirasi.

Tidak dapat disangkal lagi bahwa The Body Shop® dan Anita selalu mudah diingat di pikiran masyarakat luas. Seperti inspirasi yang ia sediakan, bahwa The Body Shop® telah menjadi sebuah operasi global denagn ribuan orang bekerja mencapai tujuan yang sama dan berbagi nilai – nilai yang sama. Itulah yang memberi kekuatan pada kampanye dan iklannya dan secara terus menerur memisahkannya dari bisnis yang lain.

Anita mempertahankan bahwa beberapa tahun belakangan ini merupakan tahun – tahun yang sangat menyenangkan dalam hidupnya – ia percaya semakin anda berumur, anda akan berubah menjadi semakin ekstrim. Ia mencintai kutipan Dorothy Sayers, "Seorang wanita yang mencapai umur tua tidak dapat dihentikan oleh kekuatan apapun ". Pada bulan November 1999, ia terbang ke Seattle untuk berbicara tentang perlawanan terhadap peran World Trade Organisation dan menjadi saksi ‘Pertempuran Seattle’ atau 'Battle of Seattle'.

Pada tahun 2000 ia menerbitkan buku otobiogrfi yang berjudul "Business as Unusual" dan di tahun 2001 ia mengedit "Take it Personally", sebuat koleksi kumpulan pemikiran yang menjemukan untuk menantang mitos – mitos globalisasi dan kekuasaan WTO.

Kegembiraan dan kesuksesan dari usaha – usaha ini membuat ia memutuskan untuk memulai pusat komunikasi para aktivitis yang tidak terlalu besar, Anita Roddick Publications. Ia ingin mengatakan bahwa mereka memproduksi "senjata pemusnah massa", bereksperimen dengan banyak hal dan media untuk merayakan dan memajukan hal – hal sama yang ia pedulikan: hak asasi manusia, lingkungan hidup, dan perbedaan pendapat yang kreatif. Kedua buku mereka diterbitkan pada tahun 2003: 'Brave Hearts, Rebel Spirits: A Spiritual Activist's Handbook' dan 'A Revolution in Kindness'. Pada tahun 2004 ia menerbitkan 'Troubled Water: Saints, Sinners, Truths & Lies about the Global Water Crisis' dan 'Numbers'. Dan pada tahun 2005, ia mengedit,mengembangkan dan menerbitkan ulang buku otobiografinya 'Business as Unusual'.

Ia meluncurkan situs halaman miliknya www.AnitaRoddick.com pada tahun 2001 dan sebuah forum aktivis www.TakeItPersonally.org pada tahun 2004. Ia sangat senang dengan potensi dari internet untuk menghubungkan orang – orang dengan pemikiran sama dan menggerakkan mereka untuk sebuah aksi massa.

Akhir – akhir ini tidak diragukan lagi bahwa hasrat terbesarnya adalah kampanye – kampanye yang ia dukung – mulai dari buruh yang dibayar dengan upah rendah oleh perusahaan multinasional (dimana ia menggabungkan kekuatan dengan Komite Buruh Nasional) dan bergabung dalam kelompok aktivis hak asasi manusia untuk pembebasan tahanan politik Amerika yang dikenal sebagai the Angola Three. Ketiga pria ini, yang merupakan aktivis politik kulit hitam pada tahun 1970an, telah berada hampir 35 tahun di kungkungan penjara Angola.

Pada tahun 2006 The Body Shop® dibeli oleh L'Oreal, dan seperti yang dikatakan Anita saat itu: "Untuk saya dan Gordon, tidak dapat disangkal lagi ini merupakan hadiah ulang tahun ke 30 terbaik yang pernah diterima oleh The Body Shop®.

L'Oréal menunjukkan kepemimpinan yang memiliki pandangan untuk menjadi penyokong dan pendukung sejati dari nilai – nilai kami. Mereka mengerti se-pemberontak apa The Body Shop® di dunia bisnis dan bagaimana kami telah membantu mengubah bahasa bisnis, mendampingi perubahan aksi sosial, terutama di bidang hak asasi manuisa, kesejahteraan binatang, lingkungan hidup dan Community Trade."

Anita tetap berada di jajaran Direktur. Pada tahun 2007 ia mengambil peran pada kampanye toko The Body Shop® dan menyediakan konsultasi untuk L'Oréal, menyarankan Community Trade.

Pada tahun 2007 Anita mengumumkan bahwa ia mengidap Hepatitis C, yang ia dapatkan dari transfusi darah yang dia lakukan pada tahun 1971, bagaimanapun ia tidak terdiagnosa sampai tahun 2004. Ia sangat terikat untuk bekerja dengan Yayasan Hepatitis C, dan menjadi penyokongnya, untuk meningkatkan kesadaran akan penyakit ini dan mencoba mempengaruhi pemerintah untuk melakukan aksi yang lebih lagi. Dalam gaya Anita, pengalaman pribadi membuat ia meluncurkan kampanye besar untuk mengingatkan masyarakat akan permasalahan penting dan memastikan perubahan pada sikap dan kebijakan.

Dame Anita Roddick meninggal dunia pada 10 September 2007, dengan didampingi oleh suaminya Gordon dan kedua putrinya. Pernghormatan datang dari seluruh penjuru dunia, dipimpin oleh Perdana Menteri Inggris Gordon Brown "Ia mengampanyekan permasalahan – permasalahan hijau selama bertahun – tahun sebelum hal tersebut menjadi trend dan menginspirasi jutaan orang untuk membawa produk yang tahan lama ke pasar besar. Sebagai salah seorang pengusaha wanita yang sukses di negeri ini, ia merupakan inspirasi bagi semua wanita di negeri ini yang ingin membuat dan membangun perusahaannya sendiri."

John Sauven, Direktur Eksekutif Greenpeace yang telah bekerjasama dengan Anita dalam banyak kampanye, mengatakan "ia merupakan inspirasi yang menakjubkan bagi orang – orang disekitarnya …. Ia menjadi sangat terdepan jika menyangkut permasalahan bagaimana bisnis bisa dilakukan dengan cara yang berbeda … Ia benar – benar merupakan pelopor sejati."

Pemasok Community Trade mentega coklat di Ghana, Kuapa Kokoo, mengatakan "Kami bersyukur pada Tuhan Dia telah memberikan sosok penuh inspirasi, seorang ibu yang mencintai pembangunan kaum tertindas dan tidak punya hak, akan selalu ada di pikiran kami sampai kapanpun. Anita akan selalu dikenang oleh keluarga Kuapa Kokoo dan pempimpin serta masyarakatnya, untuk sekolah yang ia, bersama dengan The Body Shop®, bangun di komunitas Bayerebon. Bibit yang ia taburkan telah tumbuh menjadi buah kesuksesan dan The seed she sowed is generating fruits of success and pencerahan."


Toko pertama dari The Body Shop® dibuka pada tanggal 26 Maret 1976 di Brighton, di daerah Selatan pantai Inggris. Pada tahun 1978 sebuah kios kecil di Brussels menjadi toko franchise pertama yang dibuka di luarnegri, dan di tahun 1982 2 toko baru dibuka setiap bulannya.

Pada tahun 1985, di tahun pertamanya sebagai perusahaan publik, The Body Shop mensponsori poster untuk Greenpeace. Setahun kemudian, menciptakan sebuah Departemen yang menangani Projek Lingkungan Hidup, saat kampanye besar The Body Shop adalah "Save the Whale" bersama Greenpeace, pada tahun 1986.

Produk Community Trade The Body Shop® yang pertama, sebuah Footsie Roller, diproduksi tahun 1986 oleh seorang pemasok di selatan India. Perdagangan Footsie Rollers ini berkembang menjadi perdagangan dengan Teddy Exports di India, salah satu pemasok utama Community Trade kami.

Di tahun 1990, setelah satu tahun peluncurannya di Amerika Serikat, terdapat 2,500 aplikasi untuk membuka franchise, dengan permintaan produk The Body Shop® yang terus menerus, melihat perkembangannya di 39 negara hanya dalam waktu 14 tahun setelah toko pertama dibuka!

Pada tahun 1990 The Body Shop Foundation didirikan, sebuah badan amal yang mencari dana untuk kelompok perlindungan Hak – hak asasi manusia dan Lingkungan hidup.

Proposal The Big Issue untuk membantu para tuna wisma, yang dimulai sebagai Proyek dari The Body Shop Foundation, diluncurkan pada tahun 1991. Dan di tahun 1998 kesuksesan dari The Body Shop Foundation terlihat saat peluncuran The Big Issue stateside, di Los Angeles.

The New Academy of Business didirikan pada tahun 1995, atas inisiatif dari Anita Roddick. Gelar bidang manajemen yang inovatif ini, menunjukkan kehidupan sosial, permasalahan lingkungan hidup dan moral, berlangsung di The University of Bath, di Inggris.

Pada tahun 1993 The Body Shop meluncurkan sebuah kampanye internasional besar untuk meningkatkan kesadaran akan keadaan menyedihkan dari masyarakat Ogoni dan pemimpin mereka Ken Saro-Wiwa. Mereka dianiaya karena melakukan protes terhadap perusahaan minyak Shell dan eksploitasi tanah air mereka oleh kediktatoran pemimpin Nigeria.

The Body Shop At Home™, bagian penjualan langsung, diluncurkan di Inggris pada tahun 1994, di Kanada pada tahun 1995, di Australia pada tahun 1997, dan di Amerika Serikat pada tahun 2001. Sampai saat ini sudah berjalan di 48 negara bagian di Amerika Serikat dan terus berkembang.

The Body Shop® melanjutkan untuk meningkatkan praktek ramah lingkungannya. Di tahun 2001, The Body Shop® di wilayah Inggris dan kantor pusat pelayanan di Watersmead, mengubah ke sistem Ecotricity, yang memberikan mereka energi dari sumber yang bisa diperbaharui. Sebagai tambahannya, beberapa toko The Body Shop® saat ini berganti ke sistem listrik yang ramah lingkungan.

Kesuksesan kampanye termasuk kampanye melawan uji coba pada binatang. Kampanye tersebut mengarah ke larangan uji coba produk dan bahan kosmetik ke binatang di seluruh Inggris pada bulan November 1998, dan mengarah kepada petisi yang terbesar (4 juta tanda tangan) yang dikirimkan ke Komisi Eropa pada tahun 1996.

Di tahun 1997, The Body Shop® menjadi perusahaan kosmetik internasional pertama yang menandatangani the Humane Cosmetics Standard, yang didukung oleh kelompok perlindungan binatang internasional.

Pada tahun 1995 dan 1997 The Body Shop Values Reports diperkenalkan sebagai pelopor oleh United Nations Environmental Programme and Sustainability, dan berada di urutan tertinggi pada tinjauan laporan International Corporate Environmental.

Di tahun 1997, The Body Shop® merayakan ulang tahunnya yang ke 21dengan meluncurkan desain toko terbaru, yang memenangkan penghargaan bergengsi Retail Week Store Design of the Year.

Untuk merayakan ulang tahun ke 50 dari Universal Declaration of Human Rights pada tahun 1998, The Body Shop® meluncurkan sebuah kampanye internasional bekerja sama dengan Amnesty International untuk menyoroti kejadian buruk yang menimpa pembela hak – hak asasi manusia di seluruh dunia, mendorong para pelanggan untuk memberi dukungan melalui 'Make Your Mark' atas hak – hak asasi manusia. Kampanye ini berjalan dengan sukses dan berhasil mendapatkan dukungan dari 3 juta orang.

Pada tahun 1999, The Body Shop® menciptakan 4 unit bisnis di Inggris, Eropa, Amerika dan Asia mengubah sistem operasi dan struktur manajemen ke wilayah masing - masing.

2001 menjadi tahun pertama peluncuran The Body Shop® customer reward program di Amerika Serikat. Hal ini menjadi sangat populer, saat ini menjadi kunci utama pemasaran global, dikenal sebagai program Love Your Body™ (di Indonesia dikenal sebagai The Body Shop People Membership Program) dengan memberikan penghargaan kepada pelanggan potongan 10% dari semua pembelian, hadiah gratis dan sebuah hadiah ulang tahun, serta keuntungan – keuntungan lain yang hanya bisa didapatkan oleh anggota.

The Body Shop membuka cabangnya di Afrika Selatan pada Juni 2001, melalui New Clicks Holdings sebagai pemegang lisensi franchise The Body Shop® di Afrika Selatan. New Clicks memiliki komitmen yang kuat terhadap tanggung jawab sosial perusahaan melalui New Clicks Foundation.

Selama tahun 2002, The Body Shop® menjalankan sebuah kampanye global bersama Greenpeace International untuk mempromosikan energi yang bisa diperbaharui, yang puncaknya terjadi pada presentasi dari lebih 6 juta tandatangan pelanggan di the World Summit for Sustainable Development di Johannesburg. Kami memajukan komitmen kami terhadap ketahanan lingkungan hidup melalui investasi pada energi yang dapat diperbaharui, mendanai proyek efisiensi energi untuk membangun dunia, dan mendampingi daur ulang setelah pemakaian kedalam keemasan kami.

Selama tahun 2003 The Body Shop meluncurkan sebuah kampanye untuk meningkatkan kesadaran dan mencari dana untuk mereka yang terkena dampak kekerasan dalam rumah tangga. Kampanye Stop Violence In The Home dibangun selama hampir satu dekade mengkampanyekan permasalahan ini di berbagai pasar, termasuk Kanada, Amerika Serikat dan Malaysia Barat. Kampanye ini bertujuan untuk menyoroti permasalahan tersebut, mencari dana untuk mendukung kelompok yang menolong korban – korban kekerasan, dan memastikan bahwa para pelanggan dan para karyawan disediakan informasi yang cukup tentang sumber nasihat dan bantuan.

Anita Roddick ditentukan menjadi seorang Dame dari Kerajaan Inggris sebagai bagian dari pemberian tanda jasa memperingati hari ulang tahun Ratu Inggris pada hari Sabtu tanggal 14 Juni 2003.

Selama tahun 2003 The Body Shop® membuka tokonya di Estonia dan Turki.

Pada tahun 2004 The Body Shop® adalah perusahaan retail pertama yang bergabung dengan the Board of the Roundtable for Sustainable Palm Oil, bekerjasama dengan NGOs dan perkebunan untuk melindungi hutan tropis dan memperbaiki hak – hak asasi dari para pekerja dan penduduk setempat.

Pada tahun 2005 The Body Shop® bergabung dengan The Campaign for Safe Cosmetics dan diberi pujian oleh Greenpeace dan Breastcancer Fund karena tanggungjawab kami terhadap kebijakan kimiawinya.

Di tahun 2005 The Body Shop® mendapatkan penghargaan atas keberhasilannya mencapai standar yang lebih tinggi pada bidang kesejahteraan binatang di kategori kosmetik pada penghargaan tahunan The Royal Society of Prevention of Cruelty to Animals di Inggris. Sebuah juri panel independen memilih The Body Shop® sebagai pemenangnya karena kebijakan kami tentang perlawanan terhadap uji coba binatang.

The Body Shop® membuka cabangnya di Yordania dan Russia pada tahun 2005, jumlah toko di seluruh dunia menjadi 2,045.

Pada tanggal 27 Maret 2006 The Body Shop® berulang tahun ke 30.

Pada tahun 2006 The Body Shop® memenangkan penghargaan PETA's Proggy (progress) karena komitmen yang loyal terhadap pencegahan uji coba terhadap binatang.

Pada tahun 2006, sebagai bagian dari kelanjutan Stop Violence in the Home, The Body Shop® menciptakan kerjasama dengan United Nations Secretary – General’s Study on Violence Against Children, untuk melakukan penelitian tentang pengaruh kekerasan dalam rumah tangga pada anak – anak.

The Body Shop menjadi bagian dari L'Oréal Group dan dihapus dari Bursa Efek London pada tanggal 12 Juli 2006. Dengan tetap mempertahankan identitas uniknya serta nilai – nilainya dan terus bebasis di Inggris. Beroperasi secara independen dalam L'Oréal Group dan dijalankan oleh tim manajemen The Body Shop® yang melapor langsung kepada CEO L'Oréal, Jean-Paul Agon.

Pada tanggal 10 September 2007, penemu dan inspirasi kami, Dame Anita Roddick, secara menyedihkan meninggal dunia pada usia 64. Warisan dan inspirasi beliau terus berjalan di The Body Shop®.

Pada tahun 2007 The Body Shop® menggabungkan kekuatan dengan MTV dan bersama meluncurkan kampanye HIV/AIDS yang ditujukan untuk mengumpulkan dana dan meningkatkan kesadaran terhadap isu HIV/AIDS di kalangan anak-anak muda, melalui Spray to Change Attitudes. Lebih dari £430,000 didapatkan dari penjualan wewangian Limited Edition Rougeberry. Dana yang terkumpul disalurkan ke Staying Alive Foundation, sebuah badan amal yang mengumpulkan dana bersama Organisasi grass roots, meningkatkan kesadaran dan mengedukasi generasi muda dan generasi terancam tentang HIV dan AIDS.

Pada Januari 2008 Sophie Gasperment bergabung bersama The Body Shop®, menjabat sebagai Chief Executive sejak Juni 2008. Pada bulan Agustus 2008 diluncurkan tampilan brand baru dari The Body Shop®.


Produk-produk The Body Shop ® mungkin lebih terkenal daripada seorang Anita Lucia Perilli, nama kecil Anita Roddick. Sang pendiri yang dilahir tahun 1942 di Littlehampton, Sussex, England sebenarnya memiliki nama yang juga fenomenal. Ia adalah jiwa dan DNA dari The Body Shop ® produsen Body Butter, Pepermint Foot Lotion, atau Wild Cerry Body Shower yang menggunakan bahan alami dan ramah lingkungan.

Kisah fenomenal Anita Roddick dan The Body Shop ® kini banyak mengilhami perusahaan-perusahaan global dalam menerapkan Corporate Social Responsibility (CSR). Anita menjual produk Body Shop dengan pendekatan berbeda dengan strategi bisnis pada umumnya. Ia mengutamakan keseimbangan antara perkembangan dan keuntungan perusahaan dengan program pro lingkungan dan keadilan sosial. The Body Shop ® menghasilkan produk tanpa uji coba pada hewan dan membeli bahan baku dari para petani pribumi dari negara berkembang dengan perdagangan yang adil (fair trade).

Cerita legendaris The Body Shop® sebenarnya bisa dikatakan mulai tanpa sebuah kesengajaan. Alasan agar lebih dekat dengan kedua putrinya dan keinginan menciptakan penghasilan yang mandiri. The Body Shop® pertama dibuka dari hasil pinjaman bank senilai £ 4.000 pada 26 Maret 1976 saat Anita Roddick berusia 33. Sesuai tujuan awalnya, toko pertama tersebut berdiri di Brighton – England yang terletak hanya sepuluh menit dari kediamannya.

Di saat yang sama, sang suami Gordon Roddick sedang melakukan perjalanan keliling Amerika dari Boenos Aires menuju New York . Tanpa pengalaman bisnis retail yang memadai, Anita hanya mengandalkan insting dan motivasi tinggi bahwa kewiraswastaan dapat memberi kelangsungan hidup dengan selalu memelihara pikiran positif yang kreatif.

Anita mengawali produksi Body Shop hanya terbatas 15 jenis produk kosmetik alami. Ia memproduksi di garasi sendiri yang dikemas dalam botol-botol kecil daur ulang dengan label tulisan tangan. Setiap orang yang mengembalikan botol kosmetik akan mendapat potongan harga tertentu. Cara ini secara tidak langsung justru menarik pelanggan yang merasakan pengalaman unik saat membeli kosmetik. Toko kosmetik unik berwarna hijau tua pun dirasakan oleh para pengunjung mampu menciptakan nuansa alam menjadi pembicaraan banyak orang.

Sebenarnya, jujur dikatakan bahwa apa yang dilakukan bukanlah sebagai sebuah kesadaran terhadap lingkungan hidup. Pemakaian botol daur ulang hanyalah untuk efisiensi biaya. Warna hijau yang dominan sekedar menutupi noda-noda lembab di dinding toko dengan cat hijau. Namun, hati nuraninya yang peka segera menangkap bahwa banyak orang sebenarnya memiliki peduli terhadap keberlangsungan ekologi. Ia mulai menyadari bahwa Body Shop bisa menjadi sebuah kekuatan yang berdampak positif bagi dunia, jika menjadi entiti bisnis global dan memiliki basis pelanggan loyal.

Merek dan produk The Body Shop® menjadi fenomenal karena didasarkan pada filosofi bisnis yang unik dan berbeda. Tujuan bisnisnya tidak terbatas pada keuntungan semata, namun juga mencakup prinsip-prinsip kesetaraan dan tanggung jawab sosial. Anita Roddick menggunakan teknik iklan yang berbeda. Ia melapisi trotoar menuju tokonya dengan parfum Body Shop dan memasang bunga-bunga rampai gantung yang alami. The Body Shop® ikut berkampanye menyelamatkan hutan tropis Brasil dan berjuang untuk aturan perdagangan yang lebih adil. Ia benar-benar telah mendedikasikan segenap jiwa dan perusahaannya untuk aktivitas sosial di dalam maupun luar negeri.

The Body Shop® menjadi satu dari sedikit perusahaan di dunia yang memiliki dedikasi luar biasa terhadap lingkungan hidup secara berkelanjutan. Tahun 1990, Anita Roddick membantu pendirian majalah The Big Issue yang keuntungan penjualannya digunakan untuk membantu tunawisma. Ia juga mendirikan yayasan amal Children On The Edge untuk membantu anak-anak yang kurang beruntung di beberapa negara Asia dan Eropa Timur.
Program-program The Body Shop® yang terkenal dalam menyampaikan pesan sosial yang positif dan mengkampanyekan perubahan, antara lain : Against Animal Testing, Active Self Esteem, Defend Human Rights, Protect Our Planet dan Support Community Trade. Bersama organisasi nirlaba pro lingkungan Green Peace, Amnesty International dan Friend of the Earth melakukan upaya-upaya melindungi kelestarian alam secara jangka panjang.

Anita Roddick telah bekerja keras demi mimpi dan visinya untuk memastikan bahwa perusahaannya, The Body Shop® lebih dari sekedar mencari keuntungan finansial belaka. “Ini tentang pelayanan, melayani yang lemah dan rapuh, membawa konsep-konsep keadilan sosial ke dalam bisnis. Benar-benar menempatkan mereka dalam praktek (bisnis) adalah kuncinya. Mereka tidak hanya mendapat retorika belaka, tetapi keadilan yang nyata”, kata Anita suatu ketika.
Pada tahun 2004 ada lebih dari 1.980 toko The Body Shop® di lebih dari 40 negara di seluruh dunia. Kini, The Body Shop® telah memiliki lebih dari 2.400 toko di 61 negara. Bahkan menurut O Boticario (Brasil) menyebutkan bahwa The Body Shop® merupakan perusahaan frinchise kosemetik terbesar kedua di dunia. Ia telah terpilih sebagai merek kepercayaan para pelanggan dan masyarakat dunia.

Atas dedikasinya, lusinan penghargaan telah ia terima dari berbagai institusi ternama. Annual Business Leadership Award, First Annual Woman power Award, Woman’s Center’s Leadership Award, adalah sebagian penghargaan tersebut. Vocalis The Police, Sting dan mendiang Princes Diana adalah sebagian orang yang mengidolakannya. Tahun 2003 Anita Roddick mendapat gelar kehormatan Dame Commander of the Order of the British Empire dari Ratu Elizabeth II. Dan secara resmi ia menyandang nama Dame Anita Roddick DBE.

Beberapa waktu lalu (2006), The Body Shop® dibeli oleh L’Oreal dengan nilai setara $ 1,2 milyar. Nilai yang sangat pantas untuk sebuah merek dan dedikasi luar biasa seorang Anita Roddick yang telah mengubah perspektif industri kosmetik seluruh dunia. Ia melepas The Body Shop® ke L’Oreal sebuah perusahaan raksasa Perancis dengan harapan visi-visinya tentang penyelamatan lingkungan hidup dapat lebih luas menyebar ke seluruh dunia.

Februari 2007, Anita mengumumkan bahwa dirinya menderita Hepatitis C akibat transfusi darah yang dilakukan saat melahirkan putri bungsunya. Dalam kondisi tersebut ia sempat mempromosikan yayasan Hepatitis C Trust dalam upayanya ikut serta melakukan kampanye penanggulangan hepatitis di seluruh dunia.

Anita Roddick, sang founder dan inovator The Body Shop® meninggal secara mendadak pada 10 September 2007 pada usia 64 tahun karena pendarahan otak di St Richard’s Hospital, Chichester, England. Tetapi, mimpi dan visinya terhadap lingkungan hidup dan keadilan sosial bagi kehidupan dunia tidaklah pernah terkubur bersama jasadnya.