Selasa, 13 November 2007

BERHASIL ATAU GAGAL JADI PEWIRAUSAHA


Oleh : Ir. Henky Eko Sriyantono,MT.
Franchisor Bakso Malang Kota “Cak Eko”
Penerima Penghargaan

“Indonesian Creative Innovative Award 2007”
dari Menkop&UKM, Menperin & Mennakertrans
Penerima ISMBEA Award 2007 dari Menkop&UKM
Owner Milis : investor-2kuadran-forum@yahoogroups.com

Siapakah entrepreneur itu ? sebelum kita memasuki pembahasan bagaimana menjadi seorang entrepreneur, marilah kita melihat dulu siapa sebenarnya entrepreneur itu ?. Seorang entrepreneur adalah orang yang mampu “mengubah sumber-sumber dari ranah produktivitas dan hasil yang lebih rendah ke dalam sebuah ranah produktivitas ke ranah yang lebih besar”. Istilah tersebut diperkenalkan dalam kosa kata ekonomi di akhir tahun 1700-an oleh Richard Cantillon. Dia mendefinisikan setiap orang yang memilih kerja mandiri sebagai seorang entrepreneur karena adanya risiko yang harus diambil dibandingkan dengan seorang pekerja upahan. Namun tidak sampai satu abad kemudian, kata itu digunakan secara popular. Kata ini berasal dari kata Perancis entrependre yang berarti “sebuah usaha, utamanya usaha yang berani atau sulit”.

Dalam semua pembicaraan tentang entrepreneurship yang telah berlangsung selama lebih dari 200 tahun, tidak ada seorangpun yang berani mengatakan bahwa entrepreneurship adalah hal yang mudah (tanpa perjuangan keras). Tentunya, orang-orang yang telah mendapatkan reputasi sebagai entrepreneur ulung berarti telah berhasil melewati berbagai tantangan yang harus mereka hadapi. Peter Drucker, seorang guru manajemen dengan sederhana mendefinisikan seorang entrepreneur sebagai “seorang yang memulai sesuatu yang baru”.

Apa Yang Membuat Pewirausaha Berhasil?
Para entrepreneur yang sukses pastilah memiliki karakteristik khas. Anda mungkin tidak memiliki semua sifat yang disebutkan di bawah ini namun saya yakin Anda memiliki beberapa diantaranya. Penekanan utama saya disini adalah bahwa Anda memiliki modal dasar untuk bisa menjadi seorang entrepreneur.

1. Kontrol Diri/Penguasaan Diri
Para entrepreneur tidak perlu diomeli oleh orang lain agar bisa maju. Hasrat dan kemauan mereka sendiri yang akan memberikan dorongan kepada mereka. Mereka bangun pagi, bahkan mengorbankan tidur jika perlu, bekerja tanpa kenal lelah agar segala sesuatunya tetap berjalan dengan baik. Mungkin orang lain akan menganggap mereka sebagai robot. Yang lainnya mungkin melihat delegasi tugas-tugas mereka kepada para pekerja sebagai autokrasi. Hal ini disebabkan karena mereka menentukan standar yang tinggi bagi diri mereka sendiri. Dan karena hal ini, mereka juga mengharapkan orang lain agar mampu memenuhi standar tersebut. Saya sendiri yang kebetulan pemilik waralaba Bakso Malang Kota “Cak Eko” 2 tahun yang lalu selalu tidur di atas jam 12 malam dan bangun jam 3 pagi untuk memproduksi bakso dan bumbu-bumbu. Sekarang setelah bisnis saya berkembang saya telah memiliki sebuah tim yang bisa menangani sebagian besar pekerjaan saya. Namun saya tetap bangun pagi untuk mencoba resep baru dan membaca-baca buku.
2. Analis Peluang
Anda akan mendapati bahwa para entrepreneur yang sukses selalu mencari peluang untuk mengembangkan bisnisnya atau memajukannya. Ini bisa jadi mencari solusi atas berbagai kebutuhan, keinginan atau masalah yang dihadapi oleh banyak orang dalam kehidupan sehari-hari, sesuatu yang umum yang sering kali kita remehkan. Sebut mereka “mercenary” atau “bermuka uang” karena mereka selalu berusaha menghasilkan uang kapapnpun mereka mampu melakukannya, namun inilah salah satu dari sifat seorang entrepreneur. Oleh karena itu, jika suatu saat nanti Anda memiliki peluang, maka kejarlah peluang tersebut.
3. Pemikir Kreatif/ Pemecah Masalah
Para entrepreneur adalah orang yang selalu berpikir kreatif dan berani menghadapi tantangan sambil berseru “saya mampu”. Tidak ada sesuatupun yang mampu menghentikan usaha mereka dalam menerjang masalah. Bahkan, beberapa diantaranya suka berhadapan dengan tantangan. Intensitas semangatnya yang luar biasa menjadikan orang lain berpikir bahwa mereka orang yang suka berkhayal, dan kurang mampu menangkap realitas! Namun seringkali mereka mampu mewujudkan gagasan-gagasan yang dianggap tidak masuk akal ini. Hasrat dan keteguhan merekalah yang membantu mereka dalam mengelola usahanya. Banyak penemuan besar muncul dari orang yang frustasi karena keinginan atau kebutuhannya tidak terpenuhi. Para entrepreneur ibarat para inventor yang berusaha memunculkan gagasan karena mereka mendapati adanya masalah yang harus dipecahkan. Namun apa yang membedakan mereka dari para inventor adalah bahwa para entrepreneur juga menemukan model bisnis untuk menciptakan gagasan-gagasan kreatif yang profitable. Kita semua mempunyai ide dan gagasan, namun tidak banyak dari kita yang mampu menerjemahkan gagasan tersebut menjadi realitas. Hal ini bukan dikarenakan rendahnya tingkat kecerdasan namun karena adanya kekurangan lain seperti kurangnya keyakinan bahwa gagasan tersebut bisa diwujudkan.

Apa Yang Membuat Pewirausaha Gagal?
Ada banyak hal yang perlu dipelajari dari sekian banyak entrepreneur yang gagal yang disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut :
1. Kurangnya Perencanaan Keuangan
2. Kurangnya Kontrol Bisnis
Jika pengawasan dan prosedur yang pantas serta relevan tidak diterapkan dengan baik ketika bisnis mengalami perkembangan pesat, maka entrepreneur bisa kehilangan kendali bisnis mereka dan segala sesuatunya tidak akan berjalan sesuai dengan rencana.
3. Tempat/Lokasi yang Tidak Strategis
Dengarkan ketika para praktisi dan ahli mengatakan hal sebagai berikut, “Lokasi, Lokasi, Lokasi!”, hal tersebut sangat penting khususnya bagi bisnis-bisnis yang sepenuhnya tergantung pada situasi lalu lintas misalnya : restoran, butik dan toko buku.
4. Boros
5. Manajemen Pengeluaran/Pembelanjaan yang Buruk

90% semua kegagalan bisnis dikarenakan buruknya manajemen pengeluaran
6. Kurangnya Dedikasi
Banyak orang yang memulai bisnis harus mencurahkan banyak tenaga dan antusiasme. Namun sejalan dengan perkembangan waktu, dengan adanya berbagai macam hambatan dan tipisnya harapan untuk sukses, banyak orang yang merasa putus asa dan akhirnya energi serta antusiasme mereka menjadi padam. Banyak yang meremehkan pentingnya komitmen dalam berbisnis.
7. Terlalu Ambisius
Banyak orang yang menjadi rakus dan menjadikan diri mereka ambisius, sehingga justru akan merusak bisnisnya. Tidak mempertimbangkan akibat dari perluasan bisnis, mereka terlalu terburu-buru memperluas usahanya tanpa didasari landasan yang kuat sebelumnya. Sebelum Anda melakukan ekspansi, Anda harus melatih staf Anda agar melakukan apa yang sebelumnya pernah Anda lakukan

Tidak ada komentar: