Selasa, 13 November 2007

MAU USAHA MODAL PAS-PASAN, SIAPA TAKUT !!!


Oleh : Ir. Henky Eko Sriyantono,MT.
Franchisor Bakso Malang Kota “Cak Eko”
Penerima Penghargaan
“Indonesian Creative Innovative Award 2007”
dari Menkop&UKM, Menperin & Mennakertrans
Owner Milis : investor-2kuadran-forum@yahoogroups.com

Sering dalam kesempatan saya berbincang-bincang baik dengan teman maupun para karyawan yang bertanya apakah betul bisnis dapat dimulai dengan modal kecil bahkan tanpa modal sama sekali? Saya jawab bisa dan saya contohkan bagaimana seorang seperti Ny. Titik Winarti merintis usaha dengan modal hanya Rp.500 ribu pada tahun 1998. Bisnis pakaian, tas, aksesori, dan barang kerajinan dari kain atau perca yang dirintisnya itu modalnya bahkan didapat dari hutang di Koperasi Setia Bhakti wanita Surabaya. Berkat ketekunan dan kerja kerasya, wanita yang mempekerjakan remaja putus sekolah dan tuna daksa (cacat tubuh) berhasil mendapatkan penghargaan Micro Award 2004 dari Menko Perekonomian melalui Lembaga Manajemen FE-UI.

Jangan pernah meremehkan modal yang minim dalam membuka usaha, banyak pengusaha sukses yang berangkat dari usaha yang kelihatannya kacangan hanya karena modalnya minim dalam membuka usaha. Sebut saja Made Ngurah Bagiana, pengusaha Burger Edam juga mulai usaha dari gerobak dorong yang akhirnya sekarang berkembang menjadi ratusan gerobak burger. Bob Sadino yang pernah jadi sopir taksi dan nguli di Jakarta dengan Rp. 100 per hari kemudian berjualan telur ayam keliling di daerah Kemang dan sekarang sudah menjadi bos Kemchicks Group.

Rata-rata kalau orang bicara modal, langsung otaknya bilang duit. Kalau bukan duit ya benda-benda modal seperti pacul, pikulan, atau becak. Itu modal yang bisa dilihat, dipegang, dirasakan (modal tangible). Ada modal yang tidak bisa dilihat, dirasakan, dipegang yaitu keberanian, kemauan, tekad nah dengan modal itulah Bob Sadino maupun Made Ngurah Bagiana memulai.

Namun perlu dicatat satu hal yang membedakan mereka dari pengusaha kecil lainnya adalah karena mereka mempunyai visi untuk tidak tinggal diam melainkan terus berobsesi membesarkan usahanya hingga mencapai batasan yang hanya mereka sendiri yang tahu.

Jika anda saat ini tengah mengalami kebimbangan dan kegamangan karena modal yang pas-pasan, maka ada beberapa poin yang mungkin dapat anda ambil manfaatnya untuk mengatasi kebimbangan anda dan terus melangkah maju sebagai seorang entrepreneur :
1. Ubah mindset anda
Banyak orang beranggapan bahwa suatu usaha hanya bisa dimulai jika si pengusaha telah mempunyai sejumlah uang sebagai modal usaha. Seorang calon entrepreneur sejati tidak akan mengurungkan niat untuk membuka usaha hanya karena tidak mempunyai modal. Sebaliknya, justru entrepreneur sejati akan memanfaatkan segala potensinya untuk bisa menghimpun modal yang diperlukan, misalkan dengan memanfaatkan jaringan relasi dan reputasi baik yang dimiliki untuk bisa mendapatkan pinjaman lunak dari kolega atau relasi. Bisa juga dimulai dari menjual jasa, keahlian atau informasi yang notabene tidak perlu terlalu banyak membutuhkan modal namun justru bisa mendatangkan uang yang bisa dikumpulkan sebagai modal usaha.
2. Hilangkan anggapan bahwa memulai usaha harus langsung besar dan mapan
Gambaran mengenai usaha yang besar dan mapan inilah yang akhirnya beranggapan bahwa jika membuka harus langsung besar dan mapan. Mungkin para calon entrepreneur kurang atau lupa merenungkan kembali bahwa kebanyakan dari pengusaha yang telah sukses tersebut dulunya juga mulai merintis usaha mereka dari nol lengkap dengan segala pahit getirnya perjuangan mereka.
3. Tekan kembali perhitungan modal usaha anda
Kebutuhan modal awal perlu ditekan dengan daya kreatif dari kita. Sebagai contoh, untuk mengurangi kebutuhan sewa tempat, anda bisa patungan bagi hasil dengan teman yang punya lokasi usaha yang bagus. Atau anda bisa mencari distributor-distributor tertentu yang bersedia memasok barang dagangannya kepada anda secara konsinyasi (titip jual). Hal ini dapat mengurangi kebutuhan modal anda untuk membeli barang dagangan dalam jumlah besar.
4. Kreatiflah mencari sumber-sumber permodalan yang bisa dimanfaatkan
Jika memang kebutuhan modal hasil hitungan anda sudah tidak bisa ditekan lagi, maka mau tidak mau anda dituntut kreatif untuk mencari sumber-sumber permodalan alternatif selain modal anda sendiri. Sumber-sumber permodalan ini bisa berasal dari institusi keuangan (misal : koperasi simpan pinjam, pegadaian atau BPR), atau perorangan (misal : orang tua, sanak saudara, sahabat). Yang penting disini akan sangat baik jika anda bisa mendapatkan pinjaman lunak sehingga tidak memberatkan anda untuk bisa mengembalikan pinjaman tersebut.






1 komentar:

Kusen Aluminium mengatakan...

Terimakasih Cak Eko , artikel sumber permodalan yang mencerahkan