Selasa, 26 Agustus 2008

Menyusun Strategi Sebelum Bertarung

Sebelum bisnis dijalankan, sebaiknya Anda menyusun terlebih dahulu berbagai strategi yang akan Anda jalankan nantinya. Dengan adanya strategi ini, maka rumah makan yang anda kelola akan lebih terkonsep dan Anda bisa menjalankannya dengan lebih terarah. Buat Rencana Bisnis Yang Sederhana Tapi Nyata
Bagi sebagian pengusaha, filosofi ”mengikuti air mengalir” sering digunakan. Namun saran saya, jangan jalankan filosofi ini ”mentah-mentah”. Karena kalau sekedar ”mengikuti air mengalir” berarti Anda tidak memiliki konsep yang jelas mau dibawa kemana bisnis tersebut. Karena ”air ” itu bisa mengalir kemana saja, misalnya masuk ke rumah orang, masuk ke selokan ataupun masuk kedalam sumur. Yang lebih baik menurut saya adalah Anda harus ”Mengarahkan Air Mengalir”. Artinya Anda tidak sekedar mengikuti kemana air akan mengalir namun juga ikut mengarahkan ”air ” tersebut akan mengalir kemana.
Dalam dunia bisnis, perencanaan memang sangat penting. Walaupun tidak sedikit tokoh dan motivator wirausaha sering melontarkan kata-kata: ”Bisnis Nggak Perlu Perencanaan” dan bahkan Pengusaha Sukses Bob Sadino pun memiliki kalimat sakti yang cukup terkenal yaitu: ”Berencana Adalah Bencana”.
Yah, memang kita tetap harus membuat sebuah rencana bisnis yang matang, namun demikian Anda jangan hanya terjebak dengan membuat rencana-rencana bisnis semata namun tidak pernah bisa dijalankan. Sesuaikan rencana bisnis dengan bisnis yang akan dijalankan.
Misalnya Anda akan membuat usaha isi Pulsa Elekronik. Maka Anda tinggal mencari mitra / perusahaan penjual pulsa tersebut, memilih tempat dan langsung jalan. Begitu juga jika Anda ingin membuka usaha warung makan kaki lima, Anda tinggal cari tempat yang pas dan aman, mencari resep yang enak dan kemudian Anda jalankan bisnis tersebut. Untuk bisnis-bisnis semacam ini tidak dibutuhkan terlalu banyak perencanaan dan perhitungan-perhitungan bisnis yang rumit.
Tidak jarang saya melihat seseorang yang sebenarnya ”hanya” ingin membuka sebuah usaha yang sederhana, namun membuat sebuah perencanaan yang sangat detail dan rumit. Seolah-olah dia sedang berencana untuk membangun sebuah Mall yang membutuhkan dana milyaran rupiah. Padahal bisnis yang akan dijalankan cukup dengan modal 1 juta rupiah saja.
Tidak sedikit pula yang membuat rencana bisnis terlalu teoritis. Sehingga semua variabel dihitung dengan rumus-rumus. Payahnya, setelah dihitung sana-sini hasilnya ”Not Feasible” alias bisnis tersebut tidak layak. Sehingga dia tidak jadi menjalankan bisnis yang sebenarnya sangat sederhana itu. Padahal bisnis yang akan dijalankan ”hanya” lah bisnis yang seperti dijalankan orang-orang yang berdagang kaki lima jualan bubur ayam, pangsit mie, bakso, yang nota bene mereka tidak pernah membuat perencanaan bisnis yang terlalu rumit. Asal ada gerobak, tempat, modal dagang mereka bisa langsung jalan dan terbukti hasilnya cukup lumayan juga.
Jadi menurut saya, bikinlah perencanaan bisnis yang matang namun disesuaikan dengan kapasitas bisnis yang akan dijalankan. Membuat rencana bisnis sama saja dengan ”mengarahkan air mengalir”. Kemana air tersebut mau di alirkan bisa diatur melalui perencanaan yang Anda lakukan. Kemana bisnis Anda akan diarahkan, tergantung dengan perencanaan bisnis yang Anda lakukan. Buat saja sebuah rencana bisnis (Business Plan) yang sederhana, mudah dimengerti dan yang penting mudah dipraktekan. Apalah artinya sebuah business plan yang hebat, lengkap dan detail namun sulit di laksanakan.
Belajar dari pengalaman pengusaha-pengusaha lain yang sudah lebih dahulu menjalankan bisnis rumah makan juga lebih effektif. Tanyakan kepada mereka bagaimana cara mereka mengelola usaha, cara menghadapi pesaing, apa saja problem yang mungkin terjadi. Belajar dari pengalaman akan lebih efektif daripada Anda belajar dari buku-buku bisnis apalagi buku-buku teori bisnis.
Tentukan Siapa Saja ”Bidikan” Anda ?
Segmentasi Pasar, sebaiknya Anda tetapkan sebelum bisnis tersebut Anda jalankan. Tentukan siapa yang Anda bidik sebagai konsumen rumah makan Anda. Untuk bisa menentukan segmentasi pasar, Anda bisa menggunakan parameter-parameter berikut:
· Berapa usia rata-rata pelanggaan?
· Berapa rata-rata penghasilan pelanggan?
· Apa rata-rata profesi pelanggan?
· Berapa kemampuan / daya beli pelanggan?
Itu semua sangat penting untuk Anda ketahui untuk menentukan jenis makanan apa yang akan dijual?, berapa harga jual yang Anda tetapkan? dan rumah makan jenis apa yang cocok untuk pelanggan Anda?

Menata Ruangan dengan Cermat dan Tepat
Penataan interior dan eksterior rumah makan harus dilakukan secara cermat dan tepat disesuaikan dengan segment pasar yang Anda bidik.
Jika Anda hanya menginginkan sebuah rumah makan yang biasa-biasa saja, artinya sekedar menyediakan tempat untuk memenuhi kebutuhan ”perut ” semata, mungkin Anda tidak perlu melakukan dekorasi ruangan secara khusus. Namun jika Anda juga ingin menjual suasana disamping menjual makanan, maka penataan desain ruangan harus diperhatikan.
Ada beberapa acuan yang bisa saya sampaikan sehubungan dengan penataan ruangan ini:
· Pilihlah warna-warna mencolok
Pemilihan warna-warna yang mencolok untuk sebuah rumah makan sangan penting untuk menjadi daya tarik bagi pembeli untuk datang. Pilihlah warna-warna cat seperti merah, kuning, ataupun hijau. Dengan pemilihan warna yang mencolok akan membantu Anda untuk menunjukkan keberadaan rumah makan tersebut. Syukur-syukur pemilihan warna tersebut bisa menjadi pembeda dengan bangunan-bangunan lain disekitarnya. Sehingga hal tersebut bisa terekam dalam memory calon-calon pelanggan Anda yang kebetulan lewat didepan rumah makan Anda.
· Desain ruangan sesuai dengan segmen pasarnya
Anda bisa mendesain ruangan agar terasa aman dan nyaman bagi pelanggan. Jika sasaran pembeli Anda adalah anak-anak remaja dan ABG, maka pemilihan warna pink sangat tepat dan kemudian dipadu dengan berbagai aksesoris yang bernuansa remaja plus ”suguhan” musik-musik bertema remaja. Namun jika Anda lebih ingin menampilkan suasana tenang, maka warna-warna lembut seperti hijau sangat pas untuk Anda padukan dengan berbagai aksesoris. Tempatkan pot-pot bunga yang terlihat segar di setiap sudut rumah makan. Tampilkan lagu-lagu yang bernuansa lembut untuk pengunjung Anda.
Untuk rumah makan yang mengambil segmen pasar keluarga, Anda bisa mendesain interior dan eksterior yang bernuansa ”akrab”. Buatlah sekat dan bilik-bilik khusus untuk makan se keluarga (1 meja untuk 3 - 5 orang). Format makan dengan lesehan juga cukup bagus. Terlebih jika bilik-bilik tersebut berada diatas kolam ikan. Ini akan membuat pelanggan Anda betah berlama-lama ditempat Anda.
Saya juga pernah melihat rumah makan keluarga yang terlihat begitu nyaman dengan tebing-tebing buatan plus gemercik air yang mengalir di tebing tersebut. Ada juga yang mendesain seolah-olah pada saat itu sedang hujan dengan adanya air yang selalu menetes dari genting. Suasana seperti itu sangat nyaman bagi keluarga yang ingin bersantai.
Jadi pilihkan interior dan eksterior yang sesuai dengan segmentasi pasar yang ingin Anda raih. Tempat makan yang nyaman, akan membuat pelanggan Anda merasa ketagihan untuk selalu datang ke rumah makan Anda.
· Perhatikan faktor kebersihan
Dapur atau tempat masak yang kotor memang sudah biasa. Apalagi tempat pencucian piring dan gelas kotor. Terlebih lagi jika Anda juga mencuci berbagai bahan baku produksi seperti ikan, ayam, bebek, ditempat tersebut.
Namun demikian Anda harus berusaha agar tempat yang ”kotor” tersebut selalu terlihat bersih. Dan usahakan jangan sampai tempat-tempat kotor tersebut terlihat oleh pelanggan Anda. Jadi tempatkan area dapur kotor, tempat pencucian bahan baku dilokasi yang tidak bisa terlihat oleh pelanggan.
Karena tidak sedikit pelanggan yang merasa terganggu selera makannya ketika tiba-tiba melihat tumpukan piring kotor yang penuh dengan sisa makanan. Atau juga tidak jarang pelanggan yang merasa jijik ketika melihat piring kotor yang dijilatin kucing. Ini harus Anda antisipasi.
Ada hal penting juga yang harus Anda perhatikan, yaitu masalah kebersihan toilet. Usahakan toilet umum di rumah makan Anda selalu terjaga kebersihannya dan tidak terkesan jorok. Karena hal yang sepertinya sepele ini bisa menjadi pemicu bagi pelanggan Anda untuk datang lagi atau tidak ke rumah makan Anda.
Demikianlah beberapa strategi yang harus dipersiapkan sebelum Anda terjun ke dunia bisnis rumah makan.

Tulisan ini hanya sebagian kecil cuplikan dari buku saya yang kedua berjudul :
15 Jurus Antirugi Buka Usaha Rumah Makan yang diterbitkan Elexmedia